Ketika saya diajak Om Irvan Sadewa Jogja untuk meramaikan dunia plecimania, saya maju-mundur ragu-ragu, khawatir hal itu mendorong perburuan yang tidak terkontrol atas burung pleci atau burung kacamata (Zosterops). Namun karena ternyata burung pleci bisa ditangkar, maka untuk kali pertama saya menulis di blog ini tentang burung pleci, ya cerita tentang usaha penangkaran burung inilah yang saya angkat.
Seorang teman di Sukoharjo bilang, dia merasa kesulitan menangkarkan burung pleci karena kebanyakan punya perilaku buruk. Suka mengobrak-abrik sarang, sulit jodoh dan mudah atau rentan sekali mati.
Saya pun penasaran untuk mencarikan jawab. Ketika saya browsing masalah penangkaran burung pleci, maka saya menemukan ada member Malaysia Bird Forum yang sudah berhasil — meski terbatas — dalam menangkarkan burung pleci yang di sana dikenal dengan sebutan mata puteh.
Ternyata member yang menggunakan username Softbillsaviary itu sudah melakukannya pada 5 tahun yang lalu. Untuk sukses menangkar burung pleci, dia memerlukan waktu satu tahun melalui trial and error.
Kendala yang sering dihadapinya adalah hampir sama dengan kendala yang dialami Mas Harto, teman Sukoharjo itu. Burung pleci suka merusak sarang setelah diintip atau merasa sedikit saja terganggu.
Perilaku tersebut menurut dugaan Softbillsaviary, berkaitan dengan masalah asupan pakan. Dikatakannya, untuk penangkaran burung pleci, perlu disediakan protein dan kalsium dalam jumlah cukup. Ketika kedua jenis asupan itu diberikannya, maka perilaku burung pleci menjadi lebih baik dan akhirnya semua kendala bisa dilalui dengan baik.
Menurut saya, bisa jadi apa yang dikatakan Softbillsaviary benar, hanya saja hubungannya menurut saya tidak langsung seperti itu. Sebab, semua burung yang kekurangan protein dan kalsium akan bermasalah dengan perilakunya.
Soal burung yang merusak sarang karena diintip-intip misalnya, menurut saya hal itu karena burung belum terbiasa saja. Banyak penangkar burung lovebird misalnya, yang pada awalnya mengeluhkan burung suka tidak mau meneruskan pengeraman jika terganggu. Namun menurut pengalaman saya dalam menangkar burung lovebird, kalau burung terbiasa dipegang-pegang sejak dia dijodohkan, maka dia tidak akan ada masalah dengan gangguan manusia yang mendekat ke kandangnya atau bahkan mengusik dan memegang-megang telur di sarang (lihat artikel ini: Q-A Penangkaran LB (1), Sangkar dan Gangguan).
Poin yang menarik dari apa yang ditulis Softbillsaviary adalah dia berhasil menangkar burung pleci.
Kalau dia bisa mengapa kita tidak? Jadilah Anda orang pertama yang berhasil menangkarkan burung pleci.
Jenis-jenis kacamata dan opior
Oke sebelum menutup artikel singkat ini, perlu kiranya sobat ketahui jenis-jenis burung pleci atau kacamata dan opior dan juga gambarnya. (LEBIH LENGKAPNYA BISA JUGA DILIHAT DI ARTIKEL INI)
1. Zosterops palpebrosus
(a) Ras Z. p. melanura (bagian terbesar jawa): perut kuning seluruhnya.
(b) Ras Z. p. buxtoni dan auriventer (jawa ujung barat, Kalimantan, Sumatera): pita kuning sempit pada perut tengah bawah.
2. Kacamata Enggano Zosterops salvadorii: Seperti Kacamata biasa (b), tetapi perut berwarna putih krem.
3. Kacamata topi-hitam Zosterops atricapilla: Kening dan mahkota kehitaman.
4. Kacamata belukar Zosterops everetti: Seperti Kacamata biasa (b), tetapi pita pada dada bawah tengah kuning lebih lebar; mahkota depan kekuningan.
5. Kacamata gunung Zosterops montanus: Iris pucat; tidak ada warna kuning pada perut; sisi tubuh kecoklatan.
6. Kacamata jawa Zosterops flavus: Lebih kecil dan lebih kuning dari Kacamata laut; tidak ada hitam pada kekangnya.
7. Kacamata laut Zosterops chloris: Berukuran lebih besar dan pucat daripada Kacamata jawa; bintik di sekitar kekang hitam.
8. Opior Jawa Lophozosterops javanicus: Tenggorokan abu-abu, lingkar mata tidak lengkap, kekang kuning. Opiro jawa ada dua, yakni (a) L. j. javanica (jawa tengah). (b) L. j. firontalis (jawa barat).
9. Opior Kalimantan Oculocincta squamifrons: Berukuran sangat kecil; lingkar mata putih sempit; mahkota depan berbintik-bintik.
10. Opior mata-hitam Chlorocharis emiliae: Berukuran besar; paruh panjang kemerahan; lingkar mata dan kekang hitam.
Salam plecimania, salam dari Om Kicau.
Sumber gambar dan jenis-jenis burung kacamata dan opior: Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan, John MacKinnon dkk.
Burung kacamata atau pleci atau zosterops
0 komentar:
Posting Komentar