tag:blogger.com,1999:blog-71662783199991874942024-03-12T17:13:44.537-07:00kicaukublog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.comBlogger237125tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-14971636264860447502011-10-15T23:57:00.001-07:002011-10-15T23:57:53.596-07:00Manfaat Buah Bagi kita, Disukai dan Bermanfaat Bagi Burung Kesayangan AndaJakarta KM - Selain biji-bijian, burung juga memerlukan buah. Buah yang paling umum dijadikan konsumsi burung kicauan adalah pisang, apel, dan pepaya. Meskipun di alam aslinya, burung kicauan ini mengkonsumsi segala macam buah. Pisang yang paling lazim dikonsumsi burung kicauan adalah kepok putih. Sebab kepok kuning justru banyak dikonsumsi manusia sebagai pisang goreng. Selain itu kulit pisang kepok putih cukup kuat, sementara daging buahnya tidak cepat busuk dan aromanya sangat harum. Pepaya yang lazim dikonsumsi burung disebut sebagai pepaya burung. Aroma pepaya burung memang sangat khas. Daging buahnya biasanya lembek dan berwarna kuning. Di kios-kios penjual pakan burung, pisang kepok putih sangat dominan. Sebab kepok putih justru tidak lazim dikonsumsi manusia sebagai buah meja (pisang segar), pisang rebus maupun pisang goreng. Secara kebetulan pisang kepok putih memang sangat disukai burung kicauan.<br />
<br />
Buah-buahan lain, sebenarnya juga bisa dijadikan pakan burung. Pisang apa pun dan pepaya apa pun pasti disukai burung. Namun pisang ambon kuning dan pepaya bangkok, pasti lebih tepat dikonsumsi manusia. Sementara apel, jeruk dan mangga justru tidak disukai burung. Buah-buahan liar yang disukai burung adalah buah beringin, termasuk karet hutan (Ficus elastica), dan keluarga ficus lainnya seperti bulu, gondang, lo dan lain-lain. Buah salam, cery (kersen) dan buni disukai burung. Namun buah-buahan ini tidak mungkin dijumpai di pasaran. Hingga kalangan pecinta burung, hanya sebatas bisa memberikan ransum pisang kepok putih, dan pepaya kepada ternak kesayangan mereka. Pepaya bangkok pun sebenarnya juga bisa dikonsumsi burung ocehan. Namun tekstur pepaya bangkok terlalu kenyal sementara aromanya kurang kuat. Hingga burung tetap lebih menyukai pepaya burung, yang berdaging kuning, bertekstur lembek dan berkulit halus. <br />
<br />
Bagi para pelomba, menagemen buah sangat menentukan dalam persiapan lomba burung. Sebagian beranggapan bahwa buah bisa menaikan atau menurunkan birahi, dengan makan buah burung akan sehat disebabkan asupan vitamin dan mineral yg cukup, afeknya si burung menjadi gacor karena sehat. Inilah yang dikatakan bisa menaikan birahi atau tambah gacor. Burung dengan tidak makan buah atau hanya voer+ EF akan berbeda bila diimbangi makan buah yang cukup, karena dengan makan buah berdampak salah satunya adalah metoblolisme yang cukup sehingga menajdi gacor karena sehat.<br />
<br />
<br />
<b>PISANG</b><br />
<br />
Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari keluarga Musaceae ini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda. Sebut saja pisang ambon, pisang sereh, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sunripe, dan pisang kepok.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="" border="0" src="http://i175.photobucket.com/albums/w160/muraiku/pisang-kepok-300x246.jpg" /> </div><br />
Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Karena bentuknya gepeng, ada yang menyebutnya pisang gepeng. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g. Kulit buahnya sangat tebal dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat.<br />
<br />
Ada dua jenis pisang kepok, yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih asam. Itu kenapa orang enggan mengkonsumsi pisang kepok putih, dan menjadikannya makanan burung. Padahal nilai gizi yang terkandung sama saja dengan keluarganya yang kuning itu.<br />
<br />
Berbeda dengan pisang ambon dan pisang raja yang sering dijadikan buah meja, maka pisang kepok kuning enak dikonsumsi setelah diolah. Daging buahnya manis. Bahkan buahnya yang masih mengkel, belum terlalu masak, sudah enak kalau dikukus.<br />
<br />
Hidangan yang memanfaatkan pisang kepok kuning juga beragam, dari pisang goreng pasir, kolak pisang, gethuk pisang, carang gesing, hingga pisang epe. Semuanya lezat.<br />
<br />
Dunia industri membudidayakan pisang kepok kuning ini untuk tepung, kripik, cuka, bir, dan puree.<br />
<br />
Selain buahnya, pohon pisangnya sendiri punya banyak manfaat. Daun dan batang pisang sangat berperan untuk upacara-upacara adat. Daunnya dimanfaatkan juga untuk pembungkus hidangan. Serat pelepah pisangnya bahkan dapat dijadikan kain dan bahan kerajinan. Dan ‘hati pohon pisang’, yaitu bagian tengah batang pisang, bagus buat pakan ternak.<br />
<br />
Dari sentra informasi IPTEK juga disebutkan bahwa tanaman pisang kepok memegang peranan penting dalam pengobatan tradisional. Daun pisang yang muda, yang warnanya masih hijau pupus dan tergulung itu digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare; air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali.<br />
<br />
Buah yang belum terlalu matang bagus untuk diet penderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus. Buah yang matang sempurna merupakan makanan mewah jika dimakan pagi-pagi sekali karena kandungan gizinya. Tepung yang dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut kembung dan kelebihan asam.<br />
<br />
Kandungan Nutrisi<br />
Secara umum pisang mempunyai kandungan gizi yang baik. Buah yang sangat disuka monyet ini kaya karbohidrat, mineral, dan vitamin.<br />
<br />
Mengacu dari Wikipedia, 100 gr pisang memasok 136 kalori. Ini berarti kandungannya 2 kali lipat dibandingkan apel. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat.<br />
<br />
Sedangkan kandungan protein dan lemak pisang sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.<br />
<br />
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.<br />
<br />
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).<br />
<br />
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.<br />
<br />
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.<br />
<br />
Kandungan gizi yang terdapat dalam pisang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.<br />
<br />
Berikut kandungan pisang dalam setiap 100gr pisang terdapat :<br />
<br />
1. 99 kalori,<br />
2. 1,2 gr protein,<br />
3. 2,5 gr karbohidrat,<br />
4. 0,7 gr serat,<br />
5. 8 mg kalsium,<br />
6. 28 mg posfor,<br />
7. 0,5 mg zat besi,<br />
8. 0,8 mg vitamin A,<br />
9. 3 mg vitamin B12,<br />
10. 32 ml air dan vitamin C.<br />
<br />
<br />
[B][APEL/B]<br />
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimia, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="" border="0" src="http://i175.photobucket.com/albums/w160/muraiku/apel.jpg" /> </div><br />
<br />
Berikut adalah kandungan yang terdapat pada buah apel dan manfaat dari buah apel :<br />
<br />
1. Kaya vitamin<br />
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, dan vitamin C.<br />
<br />
2. Kaya mineral<br />
Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.<br />
<br />
3. Fitokimia<br />
Buah apel juga mengandung fitokimia, yaitu antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.<br />
<br />
4. Kaya Serat<br />
Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat. Selain itu buah apel juga mengandung serat yang berguna untuk mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.<br />
<br />
5. Tanin<br />
Buah apel juga memiliki kandungan tanin, yaitu zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.<br />
<br />
6. Baron<br />
Di dalam buah apel terdapat baron yang berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.<br />
<br />
7. Flavoid<br />
Salah satu kandungan buah apel yang baik untuk mencegah penyakit adalah flavoid, merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker.<br />
<br />
8. Asam D-glucaric<br />
Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.<br />
<br />
9. Quercetin<br />
Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit.<br />
<br />
10. Asam tartar<br />
Di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.<br />
<br />
<br />
<b>PEPAYA</b><br />
<div style="text-align: center;"><br />
<img alt="" border="0" src="http://i175.photobucket.com/albums/w160/muraiku/pepaya.jpg" /></div><br />
Buah pepaya yang keberadaanya sangat mudah kita temukan baik di pasar, supermarket atau penjual buah buahan segar yang ada di lingkungan tempat tinggal kita. Buah pepaya yang rasanya enak, manis dan menyegarkan ini memiliki banyak kandungan yang sangat berguna untuk kesehatan kita. Buah pepaya juga sangat populer dan harganyapun relatif murah.<br />
<br />
<i>Buah Pepaya Kaya akan Antioksidan</i><br />
Buah Pepaya merupakan salah satu buah yang memiliki banyak kandungan antioksidan. Didalmya juga terkandung vitamin A, vitamin C, flavonoid, folat, serta asam panthotenic, kumudian zat mineral, zat magnesium, vitamin E, zat kalium, kaya akan serat dan juga mengandung vitamin B. Antioksidan yang ada pada buah pepaya bisa untuk memerangi radikal bebas yang terdapat dalam tubuh manusia sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dari sistem kardiovaskular dan dapat memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar.<br />
<br />
<i>Buah Pepaya Berkhasiat Mencegah Penyakit Jantung</i><br />
Antioksidan yang terdapat pada pepaya sangat baik untuk tubuh manusia, buah pepaya membantu dapat mencegah oksidasi kolesterol yang terdapat dalam hati. Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa kolesterol yang tinggi yang terdapat pada tubuh dapat mengakibatkan serangan penyakit jantung dan penyakit stroke. Mengkonsumsi buah pepaya dapat mencegah penyakit tersebut.<br />
<br />
<i>Manfaat Buah Pepaya Untuk Memperkuat Sistem Kekebalan</i><br />
Kandungan vitamin A dan vitamin B yang terdapat pada buah pepaya sangat diperlukan tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Secara teratur mengkonsumsi Buah pepaya di percaya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan dapat mencegah terjadinya beberapa penyakit.<br />
<br />
<i>Buah Pepaya Untuk Mengurangi Peradangan</i><br />
Buah Pepaya juga mengandung zat enzim papain serta enzim chymopapain yang berfungsi untuk mengurangi peradangan sehingga dapat membantu tubuh dalam penyembuhan luka seperti bakar atau luka lainnya. Bahkan untuk beberapa penyakit tertentu menjadi lebih buruk pada saat tubuh meradang. Sangat disarankan untuk mengkonsumsi pepaya .<br />
<br />
<i>Pepata Untuk Melancarkan BAB</i><br />
Jika Anda sering mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB) Sangat dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi buah pepaya, kandungan serat yang ada pada buah pepaya berfungsi untuk memperlancar BAB.<br />
<br />
<i>Pendapat Ahli Inggrid Suryani:</i><br />
Coba simak kandungan yang terdapat dalam sebuah pepaya matang. Betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 g), betakaroten (276 mikrogram/100 g), serta lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 g). Sebagaimana kita ketahui bahwa betakaroten merupakan provitamin A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh dalam menangkal serangan radikal bebas yang terjadi. Vitamin A yang ada pada 100 g buah pepaya matang mengandung berkisar antara 1.094-18.250 SI, bervariasi sesuai dari tiap varietasnya. Sementara betacryptoxanthin, zeaxanthin dan lutein lebih berperan sebagai antioksidan dalam mencegah munculnya kanker dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.<br />
<br />
Selain itu vitamin A, vitamain lain yang juga terdapat di dalamnya adalah vitamin C (62-78 mg/100 g) dan folat (38 mikrogram/100 g). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram. Nah, serat pepaya ini sangat cocok dalam mengatasi sulit buang air besar (BAB) serta mencegah terjadinya sembelit. Dan Anda perlu tahu, satu potong pepaya sebesar tiga ruas jari orang dewasa saja atau 140 gram sudah cukup untuk memenuhi sumbangan vitamin C sebanyak 150 persen dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari (AKG), serta memenuhi kandungan serat sebanyak 10 persen dari AKG.<br />
<br />
Dari segi kandungan mineral, buah pepaya matang memiliki kandungan potasium (257 mg/100 g) dan sangat sedikit sodium (3 mg/100 g). Dan karena rasio potasium terhadap sodium buah pepaya yang sangat tinggi inilah yang menyebabkan pepaya sangat ampuh dalam mencegah terjadinya hipertensi. <br />
<br />
Selain potasium, mineral lain yang terkandung di dalamnya adalah zat besi, kalsium, fosfor, zinc, magnesium dan selenium. Keunggulan lain yang membedakan buah pepaya dari buah-buahan yang lainnya adalah rendahnya kandungan lemak, tanpa kolesterol sama sekali dan tentu saja rendah sodium. <br />
<br />
Batang, Daun, Biji, dan Akar, Semuanya Bermanfaat<br />
Selain buahnya, bagian lain dari tanaman pepaya juga ada manfaatnya. Mulai dari akarnya misalnya, dapat menyembuhkan penyakit kencing batu dan penyakit saluran kencing. Sedangkan biji pepaya dapat dipakai sebagai obat pembasmi cacing kremi pada anak-anak. <br />
<br />
Bagi Anda yang suka masak, hal ini perlu Anda ketahui bahwa getah pepaya bisa digunakan untuk membuat daging yang hendak Anda masak menjadi empuk. Getah tersebut bisa dari getah yang ada di batang, daun, atau buah pepaya muda. Getah tersebut merupakan sumber enzim papain. Enzim ini adalah enzim proteolitik (pemecah protein) yang berfungsi sebagai pengempuk daging (meat tenderizer) yang dapat memecah serat-serat daging yang alot menjadi empuk.<br />
<br />
Bagi industri, zat papain juga dipakai pada industri kosmetik, industri farmasi, industri tekstil dan kulit (sebagai penyamak), serta sebagai pembersih limbah. <br />
<br />
Daun pepaya muda dapat diolah menjadi makanan lezat seperti buntil, urap, atau lalap rebus. Anda yang memakannya beruntung karena walaupun berasa pahit, daun pepaya muda ini mengandung alkaloid yang berkhasiat penurun tekanan darah, sebagai obat penyakit malaria, penurun demam dan pembunuh amuba. <i>(cj, Berbagai sumber)</i><br />
<i>http://www.kicaumania.org/forums/content.php?103-Manfaat-Buah-Bagi-Burung-Kesayangan-Anda </i>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-82165869054921703252011-10-13T05:18:00.000-07:002011-10-14T19:16:59.965-07:00Trend Suara Burung Master terkini<br />
<br />
<div class="post-header">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-L7LHgK-ZBkg/TpWW3xIsTbI/AAAAAAAAAl8/SdfSa-t8Aqs/s1600/tengkek+buto.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://4.bp.blogspot.com/-L7LHgK-ZBkg/TpWW3xIsTbI/AAAAAAAAAl8/SdfSa-t8Aqs/s200/tengkek+buto.jpeg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
Pada
prinsipnya proses pemasteran itu adalah sama dengan proses doktrin.
Sering didengar dan cocok dengan tipe suaranya, maka akan direkam dan
ditirukan. Sangat sederhana prinsipnya. Kembali ke filosofi dari burung
berkicau, nilai utama dari burung berkicau adalah kualitas dari irama
lagu yang dilantunkannya. Begitu juga dengan faktor penilaian utama pada
kontes burung berkicau, irama lagu memiliki faktor penentu utama untuk
mengumpulkan point menuju kemenangan.<br />
<br />
Dalam hal memaster burung berkicau, sebaiknya kita wajib memperhatikan
dengan seksama karakter bawaan dari masing-masing individu burung yang
kita miliki tersebut. Hindari pemaksaan lagu, karena akan berakibat
fatal. Sebagai contoh: Anis Merah berkarakter suara rock and roll di
master dengan burung master yang bertipe suara jazzy, hasil yang kita
dapatkan adalah Anis Merah tersebut akan melagukan irama lagu
patah-patah yang sangat sumbang kedengarannya. Disinilah mengapa faktor
identifikasi atau mengenali karakter burung merupakan hal yang sangat
penting. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: lime; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-tBuhb5yfnTg/TpWXHQeZuRI/AAAAAAAAAmE/MFQ3SmAzSRc/s1600/pelatuk.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-tBuhb5yfnTg/TpWXHQeZuRI/AAAAAAAAAmE/MFQ3SmAzSRc/s200/pelatuk.jpeg" width="149" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
Trend
suara isian atau suara master pada setiap daerah selalu berbeda, karena
yang jadi permasalahan adalah bukannya trend itu sendiri, tetapi
keluwesan burung melantunkan irama lagu tersebut sehingga bisa
mendominasi lawan-lawannya di arena lomba. Maka di dalam kontes burung
berkicau sebenarnya tidak ada mengenal istilah trend suara master.<br />
<br />
Tetapi ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam hal
pemilihan suara-suara master. Irama lagu berinterval lebar,
tonjolan-tonjolan yang memekakkan dan crecetan dahsyat belumlah cukup
untuk saat ini. Pilihlah juga suara burung-burung master yang bukan
hanya dapat mencuri perhatian juri dan penonton, tetapi hendaknya bisa
menjatuhkan mental lawan-lawannya sewaktu mendengarnya, sehingga
burung-burung lain akan jatuh mentalnya dan tidak akan berkerja secara
optimal.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: lime; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; color: lime; text-align: left;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Xcgo1a05V6I/TpWXO8ZRDLI/AAAAAAAAAmM/MuD0P6YN61g/s1600/parkit.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<h5 style="color: lime; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Maiandra GD"; font-size: 12pt;">Suara-suara burung master yang lagi trend saat ini antara lain :</span></h5>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2TqD8Sl9iGc/TpeZbq26imI/AAAAAAAAAGI/BmsE-aYB_mw/s1600/200px-Woodpecker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SsQRsgarlYM/TpeaFB_5AeI/AAAAAAAAAGQ/Gt4ngT1iTYA/s1600/300px-Agapornis_roseicollis_-eating_grass_seeds-8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Qy7HmeNtM0E/TpeataCbGrI/AAAAAAAAAGg/3FBJ_OBI3Ts/s1600/tengkek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">- Belalang</a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-iDS8F98KVfI/TpeUabkZOmI/AAAAAAAAAFg/CkAS4tlekYw/s1600/250px-Young_grasshopper_on_grass_stalk02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-iDS8F98KVfI/TpeUabkZOmI/AAAAAAAAAFg/CkAS4tlekYw/s320/250px-Young_grasshopper_on_grass_stalk02.jpg" width="213" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Cililin </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-0Q0LRnhysUs/TpeUjJHUpRI/AAAAAAAAAFo/guSqN7rVe8s/s1600/burung-cililin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="http://2.bp.blogspot.com/-0Q0LRnhysUs/TpeUjJHUpRI/AAAAAAAAAFo/guSqN7rVe8s/s320/burung-cililin.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Cucak Jenggo</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-xkEwLYo1P1M/TpeUyx-QDYI/AAAAAAAAAFw/OEHcs0Si0KY/s1600/1276357573_99737744_1-JUAL-BURUNG-CUCAK-JENGGOT-BREWES-mt-haryono-62-1276357573.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-xkEwLYo1P1M/TpeUyx-QDYI/AAAAAAAAAFw/OEHcs0Si0KY/s320/1276357573_99737744_1-JUAL-BURUNG-CUCAK-JENGGOT-BREWES-mt-haryono-62-1276357573.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
t - Gereja tarung </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-3qXsdpSShrY/TpeYrdDRrzI/AAAAAAAAAF4/5MbsG1vBpDc/s1600/burung-gereja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-3qXsdpSShrY/TpeYrdDRrzI/AAAAAAAAAF4/5MbsG1vBpDc/s1600/burung-gereja.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Walet</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-T13roeBtofE/TpeY0zPBLwI/AAAAAAAAAGA/rAm86pRFbvA/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-T13roeBtofE/TpeY0zPBLwI/AAAAAAAAAGA/rAm86pRFbvA/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Pelatuk</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2TqD8Sl9iGc/TpeZbq26imI/AAAAAAAAAGI/BmsE-aYB_mw/s1600/200px-Woodpecker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-2TqD8Sl9iGc/TpeZbq26imI/AAAAAAAAAGI/BmsE-aYB_mw/s320/200px-Woodpecker.jpg" width="193" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
- Tengkek</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Qy7HmeNtM0E/TpeataCbGrI/AAAAAAAAAGg/3FBJ_OBI3Ts/s1600/tengkek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Qy7HmeNtM0E/TpeataCbGrI/AAAAAAAAAGg/3FBJ_OBI3Ts/s1600/tengkek.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Parkit </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-p7uV6XTPcDs/TpjPOGGA5pI/AAAAAAAAAGo/YYvn_ievL24/s1600/parkit2-300x231.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-p7uV6XTPcDs/TpjPOGGA5pI/AAAAAAAAAGo/YYvn_ievL24/s1600/parkit2-300x231.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Love Bird </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SsQRsgarlYM/TpeaFB_5AeI/AAAAAAAAAGQ/Gt4ngT1iTYA/s1600/300px-Agapornis_roseicollis_-eating_grass_seeds-8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-SsQRsgarlYM/TpeaFB_5AeI/AAAAAAAAAGQ/Gt4ngT1iTYA/s1600/300px-Agapornis_roseicollis_-eating_grass_seeds-8.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SsQRsgarlYM/TpeaFB_5AeI/AAAAAAAAAGQ/Gt4ngT1iTYA/s1600/300px-Agapornis_roseicollis_-eating_grass_seeds-8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Jangkrik</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NvTAv-5qhs4/Tpeaewxm_VI/AAAAAAAAAGY/aSq4J3WnvFc/s1600/jangkrik+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-NvTAv-5qhs4/Tpeaewxm_VI/AAAAAAAAAGY/aSq4J3WnvFc/s320/jangkrik+%25282%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
Pilihlah tipe suara burung master yang memiliki tonjolan, irama lagu
dengan interval yang dalam dan panjang, lagu tidak monoton dan sesuaikan
dengan karakter dasar suara burung yang kita miliki.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: lime; text-align: justify;">
<br /></div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-61220536745486387962011-10-10T16:49:00.000-07:002011-10-10T16:49:54.339-07:00usaha sampingan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2b-GjtqsGBY/TpOEcGbiwZI/AAAAAAAAAFc/RwfWAOaT1gY/s1600/1309750104_222542288_1-Gambar--Love-Bird-Indukan-Lutino-Produksi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-2b-GjtqsGBY/TpOEcGbiwZI/AAAAAAAAAFc/RwfWAOaT1gY/s320/1309750104_222542288_1-Gambar--Love-Bird-Indukan-Lutino-Produksi.jpg" width="240" /></a></div>
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal">
<img alt="usaha sampingan yang mengutungkan " height="44" src="file:///C:/Users/A43S/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="493" /><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di kalangan kicau mania love bird boleh dikatakan sebagai
burung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang unik . suara terencetan dan
kekekany yang pajang layak di jadikan sebagai burung masteran.sementara warna
bulu y yang cukup menyolok mampu memikat beberapa pemula untuk memeliharany . apalagi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perawatan burung ini tidak terlalu sulit
,cukup diberi pakan miler putih dan sesekali di selangi dangan jagung dan
kangkung. Jadi,wajar jika love bird hingga saat ini masih menjadi primadona di
kalangan penangkar karena harganya yang ma<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal">
<img alt="usaha sampingan yang mengutungkan " height="44" src="file:///C:/Users/A43S/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="493" /><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di kalangan kicau mania love bird boleh dikatakan sebagai
burung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang unik . suara terencetan dan
kekekany yang pajang layak di jadikan sebagai burung masteran.sementara warna
bulu y yang cukup menyolok mampu memikat beberapa pemula untuk memeliharany . apalagi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perawatan burung ini tidak terlalu sulit
,cukup diberi pakan miler putih dan sesekali di selangi dangan jagung dan
kangkung. Jadi,wajar jika love bird hingga saat ini masih menjadi primadona di
kalangan penangkar karena harganya yang masih cukup menggiurkan.</div>
<div class="MsoNormal">
Mengembangbiakan love karena faktor kemudahan dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemeliharaan di badingkan burung kicau yang
lain ,menangkar love bird menurut saya lebih mudah .</div>
<div class="MsoNormal">
Berawat dengan ketertarikan saya warna burung love bird
burung yang indah ini membuat saya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memutuskan
untuk memilihara seekor untuk sebuah masteran murai cendet dan cucak ijo saya
.saat itu burung love bird saya birahi saya punya love bird yang betina .</div>
<div class="MsoNormal">
Saya terpikir untuk menggabungkan love bird yang saya beli
lagi teryata love bird tersebut adalah jantandan teryata love bird tersebut
jodoh . saya membeli lagi 5 ekor love lagi dan saya satukan di kadang koloni
saya tidak tahu apakah love bird itu jantan atau betina .sebab sangat sulit
membedakan y lewat teori dan menatakan ke pada teman saya pun jawaban y beda 2
.kalau saya masukan semua khan bisa mencari jodoh sendiri 2 .4 buah burung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang saya lepas teyata jodoh dan 1 burung ga
ada jodoh ...</div>
<div class="MsoNormal">
Berawal dari penjodohan tersebut saya pun mempunyai teknik
sendiri dalam penjodohan love bird .yaitu memasukan dalam kadang koloni
.”karena membedakan love bird jantan dan betina tidak semudah teori.dari pada
binggung 2 mendingan jadikan satu ,biar mencari jodoh sendiri ,”menurut saya
love bird yang sudah sejodoh biasany setiap bergerak selalu berdua dan saling
mematuk-matukkan paruh di badan pasanganny .selain itu ,saat malam biasany
mereka tidur berdua dalam sarangny. Tapi yang positip dari penjodohan ini
mereka saling loloh lolohan.”</div>
<div class="MsoNormal">
Pakan biasa di berikan pada love bird tangkaran saya adalah
miler putih ,jagung dan kangkung .”enaky memilihara love bird adalah pakan
sangat mudah di dapat kan di pasaran .miler bisa di gunakan berhari –hari
,sementara jagung dan kangkung di berikan seminggu 3 kali .tapi kalau ada
piyikany ,tiga menu makanan selalu ada saya berikan .dan tidak ketinggalan saya
beri tambahan voer pedagin pakan ayam ,”pakan voer pedaging ini berfunsi
sebagai tambahan nutrisi piyik yang baru lahir,”kalau di beri voer pedaging
,piyik lebih cepat besar .kalau manusia bahasany bonsor .</div>
<div class="MsoNormal">
Pemanenan piyik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>biasay
berumur 2 bulan .pada usia tersebut anakan keluar sendiri dan bisa makan
sendiri .tapi jangan mencoba melolohkan sendiri burung ini tidak sama seperti
burung yang lain .burung ini mudah jinak .eh malahan tambah ribet dan harus
telaten memberi makan .amun tidak telaten bisa 2 piyik tersebut bisa mati.biar
indukan y yang mengasuh hingga udah makan sendiri .walau cukup lama untuk
memproduksi lagi anakan karena indukan meloloh y ..</div>
<div class="MsoNormal">
Kadang koloni saya berukuran 1m*1,5m dangan tinggi 2m yang
di dalam y di beri sarang kotak yang di beri lobang di tengah y .ke mudian di
beri pakan.cukup.selama burung tersebut jantan dan betina biasa y bisa bertelur
.jika anda gagal tanyakan penagkarar yang lebih berpengalaman .apakah jantan
atau betina burung tersebut .dan itu lah mendorong saya untuk menangkarkan
burung yang udah menang lomba agar nanti anakan bisa berkualitas .mester burung
yang bagus untuk love bird kenari ,sugar blac<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></div>
<div class="MsoNormal">
sih cukup menggiurkan.</div>
<div class="MsoNormal">
Mengembangbiakan love karena faktor kemudahan dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemeliharaan di badingkan burung kicau yang
lain ,menangkar love bird menurut saya lebih mudah .</div>
<div class="MsoNormal">
Berawat dengan ketertarikan saya warna burung love bird
burung yang indah ini membuat saya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memutuskan
untuk memilihara seekor untuk sebuah masteran murai cendet dan cucak ijo saya
.saat itu burung love bird saya birahi saya punya love bird yang betina .</div>
<div class="MsoNormal">
Saya terpikir untuk menggabungkan love bird yang saya beli
lagi teryata love bird tersebut adalah jantandan teryata love bird tersebut
jodoh . saya membeli lagi 5 ekor love lagi dan saya satukan di kadang koloni
saya tidak tahu apakah love bird itu jantan atau betina .sebab sangat sulit
membedakan y lewat teori dan menatakan ke pada teman saya pun jawaban y beda 2
.kalau saya masukan semua khan bisa mencari jodoh sendiri 2 .4 buah burung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang saya lepas teyata jodoh dan 1 burung ga
ada jodoh ...</div>
<div class="MsoNormal">
Berawal dari penjodohan tersebut saya pun mempunyai teknik
sendiri dalam penjodohan love bird .yaitu memasukan dalam kadang koloni
.”karena membedakan love bird jantan dan betina tidak semudah teori.dari pada
binggung 2 mendingan jadikan satu ,biar mencari jodoh sendiri ,”menurut saya
love bird yang sudah sejodoh biasany setiap bergerak selalu berdua dan saling
mematuk-matukkan paruh di badan pasanganny .selain itu ,saat malam biasany
mereka tidur berdua dalam sarangny. Tapi yang positip dari penjodohan ini
mereka saling loloh lolohan.”</div>
<div class="MsoNormal">
Pakan biasa di berikan pada love bird tangkaran saya adalah
miler putih ,jagung dan kangkung .”enaky memilihara love bird adalah pakan
sangat mudah di dapat kan di pasaran .miler bisa di gunakan berhari –hari
,sementara jagung dan kangkung di berikan seminggu 3 kali .tapi kalau ada
piyikany ,tiga menu makanan selalu ada saya berikan .dan tidak ketinggalan saya
beri tambahan voer pedagin pakan ayam ,”pakan voer pedaging ini berfunsi
sebagai tambahan nutrisi piyik yang baru lahir,”kalau di beri voer pedaging
,piyik lebih cepat besar .kalau manusia bahasany bonsor .</div>
<div class="MsoNormal">
Pemanenan piyik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>biasay
berumur 2 bulan .pada usia tersebut anakan keluar sendiri dan bisa makan
sendiri .tapi jangan mencoba melolohkan sendiri burung ini tidak sama seperti
burung yang lain .burung ini mudah jinak .eh malahan tambah ribet dan harus
telaten memberi makan .amun tidak telaten bisa 2 piyik tersebut bisa mati.biar
indukan y yang mengasuh hingga udah makan sendiri .walau cukup lama untuk
memproduksi lagi anakan karena indukan meloloh y ..</div>
<div class="MsoNormal">
Kadang koloni saya berukuran 1m*1,5m dangan tinggi 2m yang
di dalam y di beri sarang kotak yang di beri lobang di tengah y .ke mudian di
beri pakan.cukup.selama burung tersebut jantan dan betina biasa y bisa bertelur
.jika anda gagal tanyakan penagkarar yang lebih berpengalaman .apakah jantan
atau betina burung tersebut .dan itu lah mendorong saya untuk menangkarkan
burung yang udah menang lomba agar nanti anakan bisa berkualitas .mester burung
yang bagus untuk love bird kenari ,sugar blac<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></div>
blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-10696989107251056352011-10-10T06:45:00.001-07:002011-10-10T06:46:01.384-07:00Cara Budidaya Ayam Serama<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<h2 class="date-header">
<span><br /></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-pm-ngVlnr3g/TeTnrOrOgHI/AAAAAAAAAHo/02jRYCixFqU/s1600/seramakecil.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-pm-ngVlnr3g/TeTnrOrOgHI/AAAAAAAAAHo/02jRYCixFqU/s320/seramakecil.jpg" width="216" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam
serama adalah ayam terkecil di dunia yang berasal dari malaysia. Ayam
ini sangat menyenangkan untuk dipelihara karena pandai memikat hati
dengan gayanya yang penuh aksi. Jika kita perhatikan ayam ini segera
mengangkat dada dan meluruskan ekornya tegak keatas hingga 90 derajat
serta mengibaskan kedua sayapnya.<br />
<br />
Cara beternak ayam serama harus dilakukan dengan intensif. Pemberian
pakan bisa menggunakan pakan dedak yang tiap harinya diberikan minum
vitamain. Kandang harus terlindung dari hujan, karena ayam ini mudah
sekali terkena penyakit jika kandangnya kuarang memenuhi sarat.<br />
<br />
Sebetulnya merawat ayam serama ini tidak terlalu sulit juga, asal kita
selalu memperhatikan aspek kebersihan dan pemberian pakan yang bagus,
memang lebih bagus lagi jika pakan yang kita berikan dicapur juga dengan
konsentrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Wuel8k78lms/TeTuAvo1uUI/AAAAAAAAAHw/eWHCqUuu878/s1600/telur_ayam_serama_eggs.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="http://3.bp.blogspot.com/-Wuel8k78lms/TeTuAvo1uUI/AAAAAAAAAHw/eWHCqUuu878/s200/telur_ayam_serama_eggs.jpg" width="200" /></a>Ayam
ini bertelur tidak terlalu banyak. Telur diambil setiap hari dan
dikumpulkan selama 7 hari, selanjutnya dimasukkan mesin tetas, lama
penetasan telur ini sama dengan ayam pada umumnya yaitu 21 hari. setelah
ayam menetas dimasukan dalam bok yang diberi lampu pemanas sebagai
indukan. Pemanas ini berfungsi sebagai ganti induk ayam betina yang
memanaskan anaknya. Baru setelah 30 hari bulu mulai tumbuh komplit maka
anak ayam ini bisa dimasukan dalam bok biasa.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam perawatan rutin harian,
pemberian pakan dan membuang pakan sisa kemarin, memberi air minum baru
dan membersihkan tempat minum setiap hari. Sebab penyakit biasanya
banyak bersarang pada tempat pakan atau air minum yang jarang
dibersihkan. Kotoran dibersihkan setiap hari dan ayam dimandikan juga
setiap hari. Dengan memandikan ayam ini, menjadikan ayam kita menjadi
semakin jinak dan nurut dengan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-NInQmH5b2e4/TeT2eiv5lpI/AAAAAAAAAH4/AHCGbQe3fbM/s1600/serama1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-NInQmH5b2e4/TeT2eiv5lpI/AAAAAAAAAH4/AHCGbQe3fbM/s1600/serama1.jpg" /></a></div>
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Wuel8k78lms/TeTuAvo1uUI/AAAAAAAAAHw/eWHCqUuu878/s1600/telur_ayam_serama_eggs.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><br />
Tentang Ayam serama:<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Dipercaya berasal dari kelantan malaisia</li>
<li>Hasil persilangan dari berbagai jenis ayam</li>
<li>Nama serama berasal dari kata Sri Rama dan pada mulanya hewan ini hanya dipelihara dikalangan istana saja.</li>
<li>Bisa berumur hingga 15 tahun</li>
<li>Berat ideal adalah dibawah 500 gram atau 1/2 kg.</li>
<li>Ciri serama yang bagus adalah ekor yang cantik, berdada tegak kepak syap lurus ke bawah.</li>
<li>Hewan peliharaan yang jinak, manja dan mengenal pemeliharanya.</li>
<li>Mempunyai gelagat yang menarik, seperti berjalan mundur kebelakang.</li>
</ol>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Sa3BqUNAizE/TeUDeY3Xq0I/AAAAAAAAAH8/ZslZ2fe5s1Q/s1600/ayam+serama+kontes.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-Sa3BqUNAizE/TeUDeY3Xq0I/AAAAAAAAAH8/ZslZ2fe5s1Q/s320/ayam+serama+kontes.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>PENILAIAN AYAM SERAMA</b><br />
<ol>
<li>Jenis - Ciri utama adalah kepala melunjur ke belakang, bagian
belakang pendek, sayap vertikal dan ekor panjang, penuh, dan apabila
berkembang, tidak menyentuh balung. Posisi tengah mata sama dengan
posisi tengah kaki ketika berdiri.</li>
<li>Sifat - Terlihat gagah, berani dan yakin. Lagak suka menonjol seperti berkokok dan suka berdiri.</li>
<li>Ekor - Ukuran besar, vertikal dan tinggi. Bulu ekor utama panjang,
melentik di penghujung dan berkembang seperti bentuk V. Lawi (ayam
jantan) vertikal 90 derajat dan sedikit melentik ke belakang di saat
terakhir.</li>
<li>Sayap - Ketika berdiri, sayap ayam dalam posisi vertikal tetapi
sedikit membelok ke belakang. Ujung sayap bersentuhan sedikit dengan
lantai.</li>
<li>Badan - Tegap dan bulat. Dada ayam lebih luas dari bagian belakang
apabila dilihat dari atas. Dari tepi, badan berbentuk V. Belakang ayam
pendek dan lebar di bagian bahu.</li>
<li>Kaki - Tidak begitu rapat dan paralel. Panjang sederhana dan
seimbang dengan ukuran sayap. Paha berotot dan sederhana panjang. Taji
di bagian tengah betis, keras, kecil dan menuju ke belakang kaki. </li>
</ol>
blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-62913738155547702352011-10-10T06:43:00.001-07:002011-10-10T06:43:48.614-07:00Budidaya Burung Parkit
<span id="skiplinks" style="display: none;">
<a href="http://www.infokita.web.id/2011/09/budidaya-burung-parkit.html#main">skip to main </a> |
<a href="http://www.infokita.web.id/2011/09/budidaya-burung-parkit.html#sidebar">skip to sidebar</a>
</span>
<br />
<div id="crosscol-wrapper" style="text-align: center;">
<div class="crosscol section" id="crosscol">
</div>
</div>
<a href="" name="6880136758371464822"></a>
<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<h2 class="date-header">
<span><br /></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-GiogvjzI0IY/TmY92jsr8bI/AAAAAAAAAiI/GrVhtb52HW0/s1600/parkit.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-GiogvjzI0IY/TmY92jsr8bI/AAAAAAAAAiI/GrVhtb52HW0/s320/parkit.jpg" width="276" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Burung
parkit yang dikenal lucu dan bisa jinak ini ternyata memeliliki
katakter atau temperamen cenderung liar sebagaimana pada kebanyakan
jenis burung lain. Meskipun sudah berhasil dijinakkan perawatan berupa
pemberian kasih sayang tetap dilakukan terus menerus dengan cara memberi
makanan secara langsung di tangan. Jika tidak atau kita biarkan saja
mereka makan di wadah pakan saja untuk beberapa waktu yang lama maka
sifat alaminya akan muncul lagi alias menjadi liar kembali.<br />
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-DlWw28T8AJo/TmZC7o4v4jI/AAAAAAAAAiM/_6UY0G8DmGA/s1600/parkit+jinak.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-DlWw28T8AJo/TmZC7o4v4jI/AAAAAAAAAiM/_6UY0G8DmGA/s1600/parkit+jinak.jpeg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ada sedikit tips untuk burung parkit kesayangan yang pernah jinak
kemudian kembali liar yaitu kita dekatkan/kumpulkan dengan burung parkit
yang jinak. Biasanya burung yang pernah jinak akan lebih mudah tenang
dan beradaptasi langsung dengan teman-temannya. Sifat hidup yang suka
berkoloni mendorong jenis paruh bengkok mungil ini mudah berbaur dengan
kelompoknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Begitu si parkit ini tenang artinya tidak biyayakan atau terbang kesana
kemari karena ketakutan maka proses penjinakan menjadi lebih mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Budidaya Burung Parkit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Budidaya
burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui
tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi.
Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga
hasilnya kurang memuaskan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-W3oh3kwFiB8/TmY12OpbJFI/AAAAAAAAAiA/mNj3whbSIu4/s1600/parkit+umur+3+minggu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-W3oh3kwFiB8/TmY12OpbJFI/AAAAAAAAAiA/mNj3whbSIu4/s320/parkit+umur+3+minggu.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Burung parkit berumur sekitar 3 minggu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Kfj_grB2c0M/TmY7YmAa4kI/AAAAAAAAAiE/3BwdcpZs3gQ/s1600/ternak+parkit.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-Kfj_grB2c0M/TmY7YmAa4kI/AAAAAAAAAiE/3BwdcpZs3gQ/s320/ternak+parkit.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Burung parkit yang sudah siap untuk produksi/dikembangbiakan</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-wEzbKMlWKNM/TmZILqFArtI/AAAAAAAAAiQ/zl4zDRBiROw/s1600/parkit+sepasang.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-wEzbKMlWKNM/TmZILqFArtI/AAAAAAAAAiQ/zl4zDRBiROw/s320/parkit+sepasang.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Sepasang burung parkit yang sedang bercengkrama</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:<br />
<ol>
<li>Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung
parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi
khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapatkan pasangan
burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya
mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah
dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang
ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara
membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan
masal.</li>
<li>Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah
matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia
produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung
parkit ini.</li>
<li>Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang
yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina)
karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli
satu pasang". Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan
pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang
biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama
jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina
hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa
adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang
betina cenderung berwarna semu putih.</li>
<li>Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit
bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah
biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya
adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada
parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.</li>
<li>Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan
yang benar-benar 'berisi'. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok
dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut
kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi
nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba
,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.</li>
<li>Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu
pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata
merah, genteng ataupun kulit sotong.</li>
<li>Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.</li>
<li>Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.</li>
<li><span>Perhatikan pencahayaan dan sirkulasi udara.Parkit sangat
membutuhkan cahaya matahari,kurang cocok di tempat lembab,jauhkan
dari tempat memasak(jangan terkena asapnya).Kalau terlalu lembab
parkit cenderung mudah mencret.Sirkulasi udara untuk membuang virus
apibila ada parkit terkena penyakit maka parkit lain tidak
tertular.</span></li>
</ol>
Yang jelas budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi
juga bisa menambah penghasilan. Konon mantan presiden Soeharto juga
pernah budidaya jenis burung ini untuk menambah penghasilan keluarganya.
</div>
blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-17239001125642565812011-10-10T06:42:00.001-07:002011-10-10T06:42:45.461-07:00Pecinta Burung Kenari<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<h2 class="date-header">
<span><br /></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-UTcWG93x5yk/Tij3SP90iPI/AAAAAAAAAYI/6mE9eEuBNLA/s1600/Burung+Kenari.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-UTcWG93x5yk/Tij3SP90iPI/AAAAAAAAAYI/6mE9eEuBNLA/s320/Burung+Kenari.jpg" width="265" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Burung
Kenari (Serinus canaria) adalah burung kicau yang sangat banyak
penggemarnya. Selain warnanya yang indah dan beragam, suara kicau burung
ini pun indah, sehingga bagi sebagian orang dapat sebagai penghilang
stress setelah penat bekerja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Burung Kenari sangat mudah sekali beradaptasi, burung ini sangat mudah
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, sehingga burung ini
tidak mudah stress dan juga mudah jinak kepada manusia. Hampir semua
jenis Kenari senang berkicau, meskipun mungkin tidak terus berkicau
sepanjang waktu. Kicauan ini selain untuk menghibur dirinya sendiri juga
untuk menarik burung kenari lainnya. Kicauan burung kenari lebih
dominan pada burung Kenari jantan daripada yang betina. Burung ini bukan
burung sosial alias burung ini akan lebih bahagia apabila dijadikan
burung peliharaan tunggal. Burung ini memiliki umur yang lumayan
panjang, di alamnya burung kenari dapat bertahan hidup kurang lebih 10
tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Memelihara burung kenari tidak terlalu merepotkan, burung ini tidak
butuh banyak perhatian. Sehingga memelihara burung ini sangat cocok dan
dianjurkan bagi pecinta burung kicau yang masih pemula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<b>Perawatan Burung Kenari</b><br />
<b>1. Makanan Burung </b> <br />
Makanan untuk burung Kenari adalah campuran biji bijian segar. Kita
dapat dengan mudah menjumpainya di pasaran dengan berbagai merk,
biasanya produsen juga telah menambahkan vitamin pada produknya yang
cocok buat burung kenari kita. Alternatif makanan nya selain biji bijian
adalah pelet khusus untuk kenari, yang mengandung protein lebih banyak
daripada biji bijian, tetapi apabila tidak dilatih untuk makan pelet
terkadang burung kenari tidak akan menyetuh pelet tersebut, tetapi ada
sebagian orang yang tetap menyediakan pelet di sangkar selain campuran
biji bijian.<br />
<br />
<b>2. Makanan Tambahan</b><br />
Selain makanan utama diatas kita juga perlu menambahkan beberapa variasi
makanan untuk membuat kenari kita bertambah gembira, makanan tambahan
yang biasanya diberikan pada burung kenari adalah :<br />
<ul>
<li>Sayuran atau buah, yang diberikan secara bergantian. Burung
kenari sangat suka dengan sayuran dan buah seperti sawi putih, selada
air, wortel, kangkung, ketimun, anggur, apel, pear juga melon.Kenari
yang diberikan tambahan variasi makanan ini akan bertambah senang dan
akan tambah sering untuk berkicau.</li>
<li>Protein Tambahan berupa kroto dan telur puyuh, pemberian protein
tambahan ini biasanya diberikan 2 kali seminggu atau minimal sekali
seminggu, pemberian protein tambahan dibutuhkan untuk menunjang
pertumbuhan dan daya tahan burung kenari.</li>
</ul>
<br />
<b>3. Suplemen dan Vitamin</b><br />
Terkadang bagi pecinta burung Kenari pemberian makanan biasa saja tidak
cukup, jadi untuk menambah performa dan vitalitas Burung Kenari mereka,
biasanya mereka memberikan tambahan suplemen dan vitamin. Dengan harapan
burung Kenari dapat lebih cepat berkicau dan suara yang dikeluarkan
lebih keras, panjang dan merdu. <br />
<ul>
<li>Canary Song Suplement yang bertujuan untuk membantu perkembangan
pita suara, suplemen jenis ini di produksi dalam bentuk cair dan padat.
Pemberiannya dapat sekali seminggu dengan cara di campurkan pada air
minum atau makanannya. </li>
<li>Vitamin. Sebagian besar makanan kenari yang dijual dipasaran telah
ditambahkan vitamin. Namun kadangkala ada pecinta burung yang meracik
biji bijiannya sendiri sehingga untuk menambahkan vitamin dapat
dicampurkan pada air minum atau makanannya.</li>
<li>Kalsium dan Mineral. Untuk memenuhi kebutuhan akan kalsium dan
mineral biasanya burung kenari diberikan asupan kalsium dan mineral
tambahan, biasanya dikenal dengan nama asinan, asinan ini adalah tulang
sotong yang dikeringkan. Pemberian asinan bertujuan untuk menguatkan
paruh dan mineral yang terkandung dalam asinan dapat membantu
pencernaan.</li>
</ul>
<b>4. Air Segar</b><br />
Semua makhluk hidup membutuhkan air begitu pula dengan burung kenari.
Selalu sediakan air di sangkar. Air yang digunakan untuk minum ini harus
bersih dan segar oleh karenanya harus diganti setiap hari. Air yang
digunakan adalah air tawar dapat berupa air mineral kemasan atau air
sumur.<br />
<br />
<b>5. Tempat Mandi</b><br />
Sediakan sebuah tempat mandi bisa berupa piring kecil atau wadah khusus
yang cukup lebar dengan tinggi kurang lebih 2 - 3 cm. Burung Kenari
perlu mandi setidaknya 2 - 3 kali seminggu atau setiap hari pada musim
panas. Jangan sering memandikan burung dengan cara disemprot karena
burung kenari seringkali merasa tidak nyaman. Biarkanlah Burung kenari
anda mandi sendiri.<br />
<br />
<b>6. Sangkar untuk Kenari</b><br />
<ul>
<li>Sangkar harian untuk burung kenari haruslah cukup besar sehingga
burung dapat bergerak leluasa, dengan ukuran lebar dan tinggi kurang
lebih 40 cm, dilengkapi dengan wadah makan, minum dan wadah kusus untuk
mandi. Sangkar burung ini dianjurkan terbuat dari kawat atau besi,
karena sangkar kayu atau bambu lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri
dan jamur.</li>
<li>Sangkar kenari yang baik adalah yang panjang bukan yang tinggi,
sangkar yang panjang memudahkan burung kenari untuk dapat mengepakkan
sayapnya dengan terbang kecil di dalam sangkar dari ujung sangkar satu
ke ujung lainnya. Panjang yang ideal berkisar 60 - 70 cm.</li>
<li>Sediakan minimal 2 kayu tenggeran di dalam sangkar dengan ukuran diameter 1 - 1,5 cm.</li>
<li>Tempatkan sangkar burung kenari di tempat yang tinggi dengan
sirkulasi udara yang bagus dan tidak terkena sinar matahari langsung.</li>
<li>Bersihkan sangkar setiap hari entah pagi atau sore untuk menjaga
kebersihannya agar burung kenari tetap merasa nyaman dan selalu sehat.</li>
</ul>
<br />
<b>Tips ternak kenari bagi pemula</b><br />
<br />
Dalam beternak kenari ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu
usia kenari, jenis kelamin, sarana penunjang ternak dan ilmu tentang
ternak.<br />
<br />
<b>Usia Kenari</b><br />
<br />
Usia menjadi faktor penentu berhasil atau tidaknya dalam beternak
kenari, usia yang terbaik dalam beternak adalah jangan terlalu muda atau
jangan terlalu tua. Kenari siap ternak minimal 6 bulan untuk kenari
betina dan 8 bulan untuk kenari jantan, tetapi untuk kenari besar
seperti Yorkshire dan turunannya sedikit lambat birahi minimal usia 1
tahun.<br />
<br />
<b>Jenis kelamin</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-be60QI55Z9g/Til4AXwJHyI/AAAAAAAAAYM/2Lu_mcsIixI/s1600/jenis+kelamin+kenari.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="129" src="http://3.bp.blogspot.com/-be60QI55Z9g/Til4AXwJHyI/AAAAAAAAAYM/2Lu_mcsIixI/s320/jenis+kelamin+kenari.jpg" width="320" /></a></div>
Anda
sebagai peternak harus menguasai ciri-ciri kenari jantan atau betina,
dalam menentukan jenis kelamin kenari cukup sulit bagi pemula tetapi
bagi hobis senior sangat mudah menentukannya mereka cukup melihat dari
postur tubuh kenari walaupun dalam kasus tertentu Kadang-kadang ada
kenari yang sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya.<br />
Adapun cirinya yaitu :<br />
<ol>
<li>Kenari jantan diusia muda ± umur 1.5 keatas sudah mulai belajar bunyi / ngriwik.</li>
<li>Ukuan tubuh / bodi jantan cenderung ramping (memanjang), leher agak panjang, jika betina bodi kelihatan agak bulat.</li>
<li>Anus jantan bila dilihat ( dengan cara ditiup agar bulu disekitar
tidak menghalangi) menonjol tegak lurus /vertikal, jika betina
sebaliknya / horisontal.</li>
<li>Jantan dewasa berbunyi nyaring dan nge roll.</li>
</ol>
<br />
<b>Sarana Penunjang dalam beternak</b><br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-vr2tSDuk2A8/TimIhcOENkI/AAAAAAAAAYk/TNIis81qIsk/s1600/ternak+kenari.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-vr2tSDuk2A8/TimIhcOENkI/AAAAAAAAAYk/TNIis81qIsk/s200/ternak+kenari.JPG" width="200" /></a>Kadang-kadang
kita dalam beternak tidak terlalu memperhatikan hal-hal kecil seperti
posisi kandang ternak, lingkungan kandang ternak dan saran penunjangnya.
Jika hal-hal tersebut kurang diperhatikan akan mengakibatkan kekesalan
di kemudian hari. Penempatan yang terbaik yaitu sangkar atau kandang
ternak menempel ke dinding disamping kiri dan kanan sangkar ditutup.
Sangkar ternak di tempatkan di daerah yang bebas dari gangguan serangga
atau binatang lainnya seperti tikus, cicak dll.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-gcN3607k1O4/TimJbTiTd_I/AAAAAAAAAYo/1gUDKml7gQ8/s1600/ternak+kenari+%25282%2529.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-gcN3607k1O4/TimJbTiTd_I/AAAAAAAAAYo/1gUDKml7gQ8/s200/ternak+kenari+%25282%2529.JPG" width="200" /></a></div>
Untuk
menghindari dari serangan serangga seperti semut daerah sekeliling
sangkar yang menempek ke tembok di kelilingi dengan kapur bagus (kapur
ajaib). Jika kandang ternak besar menggunakan kaki maka kaki-kakinya
diolesi oli. Sedangkan pengganggu utama selain semut yaitu tikus, tikus
sebetulnya hanya mengambil makanan kenari hanya kalau melihat kenari
lengah ya di hajar juga dan kejadian ini<br />
sering sekali dialami oleh hobis. Dengan penempatan sangkar di dinding
diharapkan bisa meminimalkan serangan tikus hanya kadang-kadang tikus
juga pintar mencari celah untuk itu anda harus hati-hati dalam
penempatan kandang yang terbaik sich menggunakan kandang aluminium.<br />
<br />
<b>Proses penjodohan</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-FYvRM969EmM/Til5WqQCi3I/AAAAAAAAAYQ/CVS5MRIF67g/s1600/kenari+3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="http://2.bp.blogspot.com/-FYvRM969EmM/Til5WqQCi3I/AAAAAAAAAYQ/CVS5MRIF67g/s200/kenari+3.jpg" width="200" /></a></div>
Jika
anda sudah mempunyai sepasang kenari dengan usia siap ternak proses
selanjutkan yaitu proses penjodohan. Proses penjodohan yaitu kenari
jantan dan betina di tempatkan pada sangkar yang berbeda, dan kedua
sangkar tersebut ditempatkan saling berdekatan. Dalam hal ini banyak new
comer (peternak pemula) yang tidak sabar menjalani proses penjodohan
mereka <br />
langsung masukin jantan dan betina kedalam satu kandang.<br />
<br />
Dengan adanya proses penjodohan anda akan mengetahui kesiapan kenari
tersebut, jika belum jodoh langsung dimasukan ke dalam satu sangkar
akibatnya kedua kenari tersebut bisa berantem. Apabila terjadi
perkelahian diantara keduanya dan salah satu kenari ada yang kalah maka
waktu penjodohan akan lama lagi, terutama jika yang kalah kenari jantan
proses penjodohan semakin lama karena anda harus mengkondisikan si
jantan agar berani mendekati betinanya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-r6vOcjUDnqI/Til53BPfJkI/AAAAAAAAAYU/3ACapdM-Dt8/s1600/kenari+2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-r6vOcjUDnqI/Til53BPfJkI/AAAAAAAAAYU/3ACapdM-Dt8/s200/kenari+2.jpg" width="155" /></a></div>
<br />
Ada beberapa tip untuk meningkatkan birahi yaitu :<br />
Kenari di beri makanan yang bergizi tinggi seperti telor puyuh,
multivitamin dll, Dijemur setiap pagi. Pada saat menjemur dan proses
penjodohan sangkar jantan dan betina digandengkan terus menerus, kalau
ada jantan lain sekali-kali dipanas-panasin dengan menggunakan jantan
lain. Disangkar tempat betina disediakan sangkar berikut isinya. Jangan
lupa berdo’a agar kenari yang diternak bisa cepat jodoh dan menghasilkan
anak yang berkualitas.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><br />
Proses Ternak</b><br />
<br />
Proses selanjutnya yaitu menyatukan kedua kenari tersebut. Adapun cirri-ciri kenari siap ternak (sudah jodoh) yaitu :<br />
pada saat jantan didekatkan dengan betina sijantan akan
mengejar/menabrak sangkar dengan bunyi yang kenceng dan betinanya
menggelepar-geleparkan sayapnya tanda minta kawin.<br />
Pada saat sore hari atau menjelang tidur kenari betina dan jantan tidur berdekatan.<br />
Sewaktu-waktu antara kenari betina dan jantan saling meloloh makanan.<br />
Jika didalam sangkar betina di dikasih sarang beserta isinya, kenari
betina akan menyusun atau merapihkan isi sarang, jika isi sarang sudah
disusun biasanya betina siap ternak.<br />
<br />
Dalam menyatukan kedua kenari tidak ada aturan waktu yang baku anda
boleh kapan saja menyatukannya, hanya pengalaman saya waktu yang terbaik
yaitu sore hari. Dengan menyatukan sore hari diharapkan pada malam hari
keduanya sudah rukun sehingga pagi harinya sudah jodoh. Karena sudah
mengalami masa penjodohan maka pada saat penyatuan tidak terlalu riskan
berantem tetapi kita harus terus memantau karena takutnya terjadi
berantem.<br />
<br />
Setelah keduanya rukun coba perhatikan isi sarang kalau isi sarang kotor
maka ganti isi sarang tersebut dan sebagian isi sarang simpan di dasar
sangkar biasanya isi sarang didasar sangkar akan dipindah ke dalam
sarang. Untuk memperhalus sarang kenari betina biasanya suka mencabuti
bulu halus jantannya atau bulu halus dari kenari betina, biasanya jika
di dalam sarang sudah ada bulu-bulu halus tandanya tidak lama lagi induk
betina akan bertelor. Untuk mempercepat proses bertelor dan mengurangi
mencabuti bulu halus pengalaman saya kedalam sangkar dimasukkan kapas
secukupnya. <br />
<br />
Setelah masa penjodohan berjalan dengan baik dimana induk jantan dan
betina sudah terlihat akur kadang-kadang saling meloloh, proses
selanjutnya yaitu mengkondisikan agar indukan bisa bertelor dan merawat
anak dengan baik. Tidak lama setelah indukan di masukkan kedalam kandang
ternak kenari betina akan bertelor, pada saat indukan kenari bertelor
harus kita perhatikan beberapa hal diantaranya jika indukan kenari
betina baru pertama kali bertelor harus hati-hati dalam penangannya.
Jika salah dalam penangan bisa berakibat patal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-m5YuNRdZEfA/TimDD7P_CgI/AAAAAAAAAYc/wzotp6dWoac/s1600/kenari+mengeram+telur.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="http://2.bp.blogspot.com/-m5YuNRdZEfA/TimDD7P_CgI/AAAAAAAAAYc/wzotp6dWoac/s200/kenari+mengeram+telur.jpg" width="200" /></a></div>
Kita
sebagai peternak jangan terlalu sering menengok sangkar ternak terutama
pada saat induk betina sedang mendekam di sarang jangan sekali-kali
memaksa melihat telor. Pada saat indukan sedang bertelor jangan lupa
menyediakan tulang sotong atau kalsium makanan jangan sampai telat dan
gizinya harus mencukupi.<br />
<br />
Telor kenari akan menetas 14 hari setelah dierami, dua atau tiga hari
menjelang telor menetas indukan harus dibiasakan diberi pakan lunak
untuk anak-anak kenari. Makanan lunak ini yaitu biskuit, telor puyuh,
taoge dll.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-XSHBv36bTug/TimE4mwzNiI/AAAAAAAAAYg/bKttwlnFgAw/s1600/kenari+meloloh+anaknya.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="http://3.bp.blogspot.com/-XSHBv36bTug/TimE4mwzNiI/AAAAAAAAAYg/bKttwlnFgAw/s200/kenari+meloloh+anaknya.jpg" width="200" /></a></div>
Menurut
informasi dari internet peternak-peternak luar negeri pada saat indukan
meloloh anak suka memberi kecambah (taoge). kecambah sangat bergizi
tinggi dan mudah dicerna. Dengan diberi kecambah anak kenari cepat besar
dan sehat. Kebiasaan memberikan kecambah pada anak-anak kenari
dilanjutkan sampai anak kenari bisa makan sendiri.<br />
<br />
Adapun cara membuat kecambah yaitu pakan bijian seperti canary seed,
millet putih, biji sawi di masukkan ke mangkuk kemudian dicuci sampai
bersih. Setelah pakan dicuci bersih kemudian buang air dari mangkuk,
jika air sudah terbuang semua mangkuk yang berisi pakan yang sudah
dicuci bersih ditutup dengan kain basah. Diamkan sampai 1 malam periksa
pakan apakah biji kenari, millet dan buah sawi sudah menjadi kecambah
atau belum, jika belum cuci<br />
bijian tersebut kemudian ditutup kembali dengan kain basah.<br />
<br />
Kecambah diberikan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Untuk
pemberian kecambah pada sore hari jangan terlalu banyak cukup habis
dimakan 1 atau 2 jam jangan sampai ada kecambah yang tertinggal
semalaman karena takutnya malah menjadi bibit penyakit. <br />
<br />
Selain diberi kecambah jangan lupa setiap hari diberi telor puyuh
secukupnya, kalau telor cukup sehari 1 kali. Telor puyuh sangat
bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak kenari, telor puyuh diberikan
sampai anak-anak kenari usia 2 bulan. Untuk usia 2 bulan keatas telor
puyuh dikurangi, efek pemberian telor puyuh menjadi anak kenari
gendut-genduk. Pada usia 3 bulan keatas kenari diharapkan jangan terlalu
gendut karena biasanya kalau kegendutan akibatnya malas bunyi.<br />
<br />
Anak kenari akan tingal di sarang selama 21 hari, tetapi sebelum usia 21 hari anak-anak sudah bertengger di bibir sarang…..<br />
<br />
<b>Kendala-kendala dalam beternak kenari</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-XdfUwg4HRb8/Til65vmznGI/AAAAAAAAAYY/TIGSp_6QLQI/s1600/kenari+4.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-XdfUwg4HRb8/Til65vmznGI/AAAAAAAAAYY/TIGSp_6QLQI/s1600/kenari+4.jpg" /></a></div>
Beternak
kenari merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa proses yang saling
berkaitan, peternak diharapkan sabar dalam menjalani setiap proses yang
dilalui. Dalam setiap proses ada beberapa hambatan yang cukup
mengganggu, peternak harus bisa memecahkan setiap kendala. Banyak
hambatan yang anda hadapi diantaranya :<br />
Induk betina tidak mau bertelor penyebabnya bisa bermacam-macam di
antaranya usia masih muda, tempat sarang kurang nyaman bagi induk
kenari, ada binatang pengganggu.<br />
Telor tidak menetas penyebabnya terdiri dari beberapa faktor yaitu
indukan terlalu muda, birahi kedua indukan tidak bersamaan, indukannya
steril, pada saat kawin tidak terjadi pembuahan dll.<br />
Telor menetas tetapi anaknya mati setelah menetas penyebabnya yaitu
indukan kurang gizi, ada binatang pengganggu sehingga induknya tidak mau
meninggalkan sarang akibatnya anaknya tergencet.<br />
Ada kebiasaan induk mencabuti bulu muda anaknya penyebabnya karena
induknya sudah merasakan enaknya bulu muda dari anaknya, untuk
menghilangkan kebiasaan ini cukup sulit pendapat saya lebih baik indukan
diganti.blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-60003738327027275932011-10-10T06:41:00.001-07:002011-10-10T06:41:51.004-07:00Kandang Penangkaran Sederhana<br />Salam Breeding….<br />
Sekedar share, barangkali kandang model seperti ini bisa menjadi
referensi dan bermanfaat bagi Anda yang berencana membuat kandang
penangkaran burung Murai Batu. Selain praktis dan tidak terlalu memakan
banyak tempat, kandang seperti ini relatif murah biaya pembuatannya.<br />
Dengan luas lahan 1 x 4 meter, Anda bisa membuat empat unit kandang
untuk empat pasang Murai Batu; masing-masing kandang berukuran 90 x 90 x
180 Cm (P x L x T). Bahan kandang terbuat dari aluminium dan kawat
ram, dengan biaya pembuatan sekitar 1 juta rupiah untuk satu unit
kandang.<br />
<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5526267093/" target="_blank"><img alt="" border="0" height="320" src="http://farm6.static.flickr.com/5018/5526267093_fa7f7ebcac.jpg" width="450" /></a><br />
Model seperti ini, saya menyebutnya sebagai “Kandang Lawang Telu” (kandang berpintu tiga).<br />
<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5529856746/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5258/5529856746_f3042616dd.jpg" /></a><br />
<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5529856746/" target="_blank">Kandang Lawang Telu (Kandang Berpintu Tiga)</a><br />
<strong><em>Pintu 1 :</em></strong><br />
Terbuat dari triplek, terletak di bagian atas. Fungsi dari pintu ini
adalah untuk membuka dan menarik kotak sarang, saat kita ingin mengecek
kondisi telur atau mengunduh anakan. (Catatan: Kotak sarang dirancang
seperti laci, yang bisa ditarik keluar melalui pintu ini. Jadi, kita
tidak perlu harus masuk ke dalam kandang saat mengecek telur atau
mengunduh anakan)<br />
“Fungsi Pintu 1 — Untuk Menarik Kotak Sarang”<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5526267081/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5173/5526267081_3a3e9582cf.jpg" /></a><br />
<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5526267085/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5256/5526267085_3c29016acd.jpg" /></a><br />
<strong><em>Pintu 2 :</em></strong><br />
Terbuat dari jari-jari aluminium, terletak di bagian tengah. Fungsi
pintu ini adalah untuk memasukkan makanan-minuman bagi indukan. Fungsi
lain dari pintu ini adalah untuk memindahkan calon indukan dari sangkar
soliter ke kandang penangkaran.<br />
“Fungsi Pintu 2 — untuk memasok makanan-minuman bagi indukan”<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5529387647/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5140/5529387647_b71a1ee30e.jpg" /></a><br />
<strong><em>Pintu 3 :</em></strong><br />
Terbuat dari kawat ram dengan lis aluminium, terletak di bagian
bawah. Pintu 3 ini merupakan pintu besar yang berfungsi untuk
masuk-keluarnya orang, dengan keperluan beragam; membersihkan lantai
kandang, mengganti air mandi, menangkap indukan, atau mengambil anakan
apabila indukan menetas di tempat sarang yang lain.<br />
“Fungsi Pintu 3 — untuk masuk-keluarnya orang”<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5529408413/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5019/5529408413_7ef05bbe18.jpg" /></a><br />
Sekedar melengkapi suasana di dalam kandang, kita bisa menambahkan
berbagai asesoris; tanaman hidup, bebatuan, batang pohon dengan ukuran
sepadan, dll, sesuai selera masing-masing.<br />
“Asesoris kelengkapan di dalam kandang”<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5526267071/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5131/5526267071_bf49d2f09d.jpg" /></a><br />
<a href="http://www.flickr.com/photos/60060958@N02/5529961844/" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://farm6.static.flickr.com/5215/5529961844_eb0a2710d5.jpg" /></a><br />
Demikian sekedar sharing, semoga bermanfaat….<br />
<br />blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-6737296458558338062011-10-08T04:32:00.001-07:002011-10-08T04:32:34.008-07:00Suara isian “wajib” dan “haram” untuk memaster burung murai batu<!-- #navigation --> <br />
<div class="column full-width" id="topbanner" style="background-image: url();"> </div><br />
<div style="text-align: justify;"><img alt="" class="alignleft" height="150" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2009/11/murai-150x150.jpg?w=150&h=150&h=150" width="150" />Berikut ini saya sampaikan lagi <strong>tips pemasteran</strong> untuk burung murai batu yang ditujukan untuk <strong>lomba</strong>. Pada lain kesempatan saya akan menuliskan tips untuk burung-burung jenis lainnya.</div><blockquote> <div style="text-align: center;">Saya tegaskan untuk lomba, sebab kalau saya sendiri kurang cocok dengan pemasteran model ini. Alasannya sederhana, saya memelihara burung bukan untuk saya persembahkan kepada juri, tetapi saya persembahkan kepada diri sendiri.</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Referensi artikel ini adalah artikel saya yang berjudul <strong><a href="http://omkicau.com/2010/09/01/variasi-lagu-dalam-lomba-cuma-omong-besar-nonsense/" target="_blank" title="Variasi lagu dalam lomba cuma OMONG BESAR… NONSENSE…">Variasi lagu dalam lomba cuma OMONG BESAR… NONSENSE…</a></strong>.</div><strong>Tips secara umum:<span id="more-28910"></span></strong><br />
<div style="text-align: justify;">1. Selama masa pemasteran, perkenalkan burung murai batu DENGAN SEGALA MACAM suara masteran. Baik suara burung, suara binatang lain, suara mobil, suara motor, suara klotekan alat-alat rumah tangga dan sebagainya. Ya inilah mengapa saya menyediakan banyak sekali suara isian di blog ini. Untuk kondisi harian, saya tetap <strong>MEREKOMENDASIKAN</strong> suara dari CD atau FlashDisk <strong>Natural Therapy Plus (NTP)</strong> produk <a href="http://smartmastering.com/" target="_blank">smartmastering.com</a>.</div><div style="text-align: justify;">2. Pada saat yang berbeda pada hari pemasteran itu, ambil waktu terpanjang untuk memasterkan “<strong>HANYA SATU SUARA KHUSUS”</strong> yang biasanya bisa dibawakan panjang-panjang oleh burung murai batu (lihat juga karakter suara burung dan pola pemasteran pada <a href="http://omkicau.com/category/burung/pemasteran/">artikel-artikel pemasteran</a> sebelumnya).</div><div style="text-align: justify;"><strong>SUARA KHUSUS</strong> yang akan dijadikan suara dominan pada murai batu yang akan kita master, saya pilih berdasar kondisi lomba dan penilaian saat ini, yang perlu disesuaikan dengan jenis burung isian atau jenis suara masteran dan bagaimana mereka biasanya dibawakan murai batu di arena lomba:</div><div style="text-align: justify;"><strong>Suara wajib</strong> untuk isian burung murai batu<strong> (PILIH SALAH SATU SAJA UNTUK JADI SUARA DOMINAN) </strong>dengan asumsi “suara panjangnya” bukan suara angkatan dari burung:</div>1. Lovebird.<br />
2. Cililin.<br />
3. Kenari.<br />
4. Pelatuk.<br />
5. Cucak jenggot<br />
<div style="text-align: justify;"><strong>Suara “abu-abu”</strong>, kandang berdampak bagus, kadang bedampak negatif:</div><div style="text-align: justify;">1. Suara burung serindit, bagus untuk menajamkan suara, tetapi ketika burung murai membawakan suara burung serindit, tidak mudah terpantau karena biasanya paruh tidak membuka dan tidak bergaya/ ngeplay.</div><div style="text-align: justify;">2. Suara burung gereja, bagus jika yang direkam dan disuarakan murai batu adalah suara ngerol nrecetnya. Jelek kalau yang terbawakan hanya suara crek-crek awalnya.</div><div style="text-align: justify;">3. Suara burung tengkek, kalau hanya dibawakan pendek, suara burung murai terdengat jelek di areba lomba. Kalau bisa membawakan ngerolnya kekekekek tengkek panjang, ya bagus.</div><div style="text-align: justify;">4. Suara burung elang, bagus kalau bisa panjang berulang. Bisa membuat grogi burung lawan. Jeleknya, suara dinilai “tidak indah” di telingan juri.</div><div style="text-align: justify;">5. Suara burung parkit, bagus jika trecetannya yang terekam. Jelek kalau suara patah-patah yang terekam dan disuarakan murai batu.</div><div style="text-align: justify;">6. Dan beberapa suara burung atau hewan lain yang kadang ada trecetan panjang tetapi kadang pendek-pendek.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Suara “HARAM”</strong> untuk isian burung murai batu:</div><div style="text-align: justify;">1. Suara burung prenjak (padahal kalau murai batu menyuarakan suara prenjak saya paling suka. Sayangnya, tidak akan menonjol atau disukai di arena lomba).</div><div style="text-align: justify;">2. Suara patah-patah jalak suren (tajam sih tajam tetapi tidak menonjol karena jarang disuarakan secara panjang-panjang apalagi ngerol).</div><div style="text-align: justify;">3. Suara patah-patah jalak kebo (wah janganlah).</div><div style="text-align: justify;">4. Suara burung cucakrowo (ini apalagi, meski kadang suara cucakrowo tidak akan keluar ketika murai batu dilombakan).</div><div style="text-align: justify;">5. Suara patah-patah/angkatan ciblek.</div><div style="text-align: justify;">6. Suara patah-patah asli anis kembang.</div><div style="text-align: justify;">7. Suara patah-patah aseli anis merah.</div><div style="text-align: justify;">8. Suara burung kutilang.</div><div style="text-align: justify;">9. Suara aseli burung cucak hijau.</div><div style="text-align: justify;">10. Suara burung trucukan.</div><div style="text-align: justify;">11. Suara ayam.</div><div style="text-align: justify;">12. Suara siulan manusia.</div><div style="text-align: justify;">13. Suara aseli burung kacer.</div><div style="text-align: justify;">14. Suara blackthroat (jarang murai batu bisa sukses ngerol menirukan blackthroat).</div><div style="text-align: justify;">15. Suara helda sanger.</div><div style="text-align: justify;">16. Suara burung betet.</div><div style="text-align: justify;">17. Suara aseli burung beo.</div><div style="text-align: justify;">18. Suara perkutut.</div><div style="text-align: justify;">19. Suara derkuku.</div><div style="text-align: justify;">20. Suara kucing.</div><div style="text-align: justify;">21. Suara anjing.</div><div style="text-align: justify;">22. Dan semua suara yang sifatnya monoton pendek-pendek apalagi dengan frekuensi rendah (contoh mudah suara burung perlutut).</div><div style="text-align: justify;">Nah, PERTANYAANNYA ADALAH mengapa kalau saya menyarankan burung perlu punya suara dominan kok harus dimaster dengan aneka suara burung sebanyak-banyaknya? Apakah malah tidak membuat burung jadi “bodoh” untuk memiliki satu suara dominan?</div><div style="text-align: justify;">Jawabannya kembali kepada persoalan lomba burung. Ya di arena lomba, banyak sekali burung yang hanya terlihat bengong padahal tidak mbalon atau tidak terlihat takut. Inilah. Burung pun suka belajar untuk menirukan suara-suara asing yang dia dengar.</div><div style="text-align: justify;">Kalau burung Anda “kurang piknik” dengan tidak banyak diperkenalkan dengan lagu dan jenis suara yang banyak dan variatif, dia akan menjadi “pendengar yang baik” di arena lomba. Artinya burung Anda hanya akan mencoba mendengar dan merekam suara-suara asing yang baru didengarnya, alias membungkam saja.</div><div style="text-align: justify;">Lain masalahnya kalau burung Anda adalah burung istimewa, yakni bisa menirukan seketika suara-suara yang baru didengarnya, maka dia akan membuntuti lawan dengan suara yang justru dia tirukan dari lawan. Istilah jawanya adalah “numpangi”. Burung yang bisa “numpangi” suara lawan adalah burung istimewa dan biasanya suara tumpangannya justru lebih panjang dan bertenaga ketimbang burung lawan yang saat itu sedang menjadi “gurunya”.</div><strong> </strong><br />
<div style="text-align: justify;">Oke. Demikian tips pendek ini semoga bermanfaat. Dan lebih dari itu jangan lupa membaca artikel <a href="http://omkicau.com/2009/11/17/rahasia-burung-jawara-2/" target="_blank"><strong>Rahasia Burung Jawara</strong></a>.</div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-76789841698168040052011-10-08T04:27:00.000-07:002011-10-08T04:27:07.353-07:00Menyiasati volume suara burung “lemot” agar menonjol di lapangan<!-- #navigation --> <div class="column full-width" id="topbanner" style="background-image: url();"> </div><br />
<a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/07/burung-murai-batu.jpg"><img alt="burung murai batu" class="alignleft size-thumbnail wp-image-37134" height="200" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/07/burung-murai-batu.jpg?w=101&h=200" title="burung murai batu" width="101" /></a>Beberapa waktu lalu saya diajak teman melatih burung murai batu di latihan bersama yang digelar secara rutin di lapangan KNPI Sragen. Volume suara burung murai yang dibawa Om Anto Colomadu tersebut pada dasarnya biasa-biasa saja, bahkan bisa dikategorikan “lemot” alias lemah. Namun dalam latberan tersebut, burung tersebut mendapat koncer A penuh. Di arena lomba Sabtu-an yang digelar IKPBS di Balekambang, burung itu pun pernah koncer A (juara 1) dan koncer C (juara 3). Mengapa burung bersuara lemot bisa juga mendapat gelar jawara? Apa rahasianya?<span id="more-37133"></span><br />
Meski bervolume lemot, ternyata burung itu memiliki senjata andalan suara “kre… kekekekeke… krek… kreeeeeek….” yang panjang-panjang dan sering kali disuarakan ketika bertempur dengan lawan. Suara itu hampir mirip suara sresetan panjang cucak jenggot tetapi lebih menyengat dan tajam.<br />
Suara itu jarang sekali keluar ketika burung tersebut sendirian atau hanya diadu dengan beberapa burung. Suara tonjolan hanya keluar ketika ditarungkan dengan burung dalam jumlah relatif banyak.<br />
Saya pun pernah melihat burung murai batu yang sebenarnya volume suaranya biasa-biasa saja tetapi bisa menonjol di lapangan beberapa tahun yang lalu. Kalau saya tidak salah ingat, nama murai batu tersebut adalah “Borobudur” milik New Armada Team. Senjata andalannya adalah suara cricitan lovebird yang melulu ” cit…cit…cit” bukan suara “kekekan” sebagaimana selama ini banyak dimasterkan penghobi untuk burung-burung kicauan.<br />
<strong>Perlu kesabaran</strong><br />
Dari kasus burung murai batu milik Om Anto tersebut, ada satu pelajaran yang bisa dipetik, khususnya dalam menyiasati lomba burung dengan pola penilaian saat ini. Isilah atau masterlah burung Anda dengan senjata andalan berupa jeritan-jeritan panjang.<br />
Masalahnya adalah seberapa besar kesabaran Anda untuk bisa melatih burung bisa bersuara seperti itu. Pasalnya, pemasteran bukanlah pekerjaan mudah. Harus dilakukan dalam rentang waktu yang panjang dan hasilnya mungkin baru bisa dituai berbulan-bulan setelah itu.<br />
Banyak penghobi yang baru memaster burung selama sebulan dua bulan, tetapi langsung ingin melihat hasilnya. “Sudah saya master selama sebulan loh, tetapi kok belum terdengar juga hasil masterannya ya?” begitu pertanyaan yang sering disampaikan kepada saya.<br />
Perlu diingat, tidak ada hal yang instan dalam berhobi burung. Demikian pula dalam memaster burung. Perlu waktu berbulan-bulan, bahkan tahun.<br />
“PR” berikutnya adalah bagaimana merawat burung agar bisa tampil prima dan mampu mengeluarkan tonjolan selama dilombakan. Apakah staminanya terjaga? Apakah sudah kecukupan ekstra food-nya? Apakah sudah bebas gangguan parasit yang sering membuat burung hanya terlihat gelisah di lapangan? Untuk hal ini, silakan lebih lanjut referensinya di artikel <strong><a href="http://omkicau.com/artikel-lengkap/rahasia-burung-jawara/" title="Rahasia Burung Jawara">Burung Jawara</a></strong>.<br />
Demikian teman-teman, sedikit cerita tentang burung lemot tetapi juara. Semoga bermanfaat. Salam jawara, salam dari Om Kicau.blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-23569680886564654922011-10-08T04:11:00.000-07:002011-10-08T04:11:09.429-07:00Asupan serat, sukses menyehatkan anakan-anakan burung lovebird DT Birdfarm….<!-- #navigation --> <br />
<div class="column full-width" id="topbanner" style="background-image: url();"> </div><a href="http://omkicau.com/tag/penangkaran-burung/" rel="tag"><br />
</a><div class="post_meta"> </div><img alt="Dua anakan burung lovebird Samber Gledek DT Birdfarm" class="alignleft" height="175" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/dua-anakan-samber-geledek.jpg?w=263&h=175" width="263" />Sejak menjelang Lebaran 2011, baru pada Sabtu (24/9) lalu saya sempat main lagi ke rumah Om Dwi Wahyudi, majikan DT BirdFarm di Perumahan Griya Taman Asri, Sleman, DIY. Kalau beberapa waktu lalu yang saya dengar adalah cerita tentang banyak anakan dan indukan burung lovebird yang mati, maka pada kesempatan Sabtu itu, saya lihat banyak anakan lovebird yang lucu-lucu. Sehat dan mulai ngekek-ngekek menirukan masteran yang diberikan sang majikan.<span id="more-37974"></span><br />
Ya, indukan-indukan burung jawara yang ditangkar Om Dwi mulai memberikan suplai anakan lagi. Pasangan baru dengan salah satu indukannya adalah Samber Gledek, juga memberikan anakan 3 ekor meski yang hidup sehat tinggal 2 ekor. Bahkan ada pasangan lovebird yang sudah ditangkar selama 4 tahun, baru sekali ini sukses memberikan anakan.<br />
<script>
WP_SLIDESHOW_IMAGES = {
load: 'http://s1.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/slideshow-loader.gif?m=1305451860g',
prev: 'http://s1.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/prev.png?m=1305451860g',
next: 'http://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/next.png?m=1305451860g',
stop: 'http://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/stop.png?m=1305451860g',
play: 'http://s2.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/play.png?m=1305451860g'
};
WP_SLIDESHOW_LABELS = {
next: 'Berikutnya',
prev: 'Sebelumnya',
stop: 'Toggle Playback'
};
WP_SLIDESHOW_BLOG_INFO = {
blogId: '3742496',
subDomain: 'kicauan',
userId: '0'
};
</script> <div class="slideshow-window" id="gallery-1-slideshow" style="height: 410px; position: relative;"><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/anakan-anakan-lovebird-yang-diberi-makan-dengan-cara-diloloh-2.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh 2</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/anakan-anakan-lovebird-yang-diberi-makan-dengan-cara-diloloh.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/dua-anakan-generasi-bledek.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Dua anakan generasi Bledek</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lainnya-lovebird-lutino.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Koleksi lain dari DT BirdFarm</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lovebird-dari-dt-birdfarm.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Koleksi lovebird dari DT BirdFarm</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: block; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 1; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 10;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lovebird-lutino-anakan-dari-dt-birdfarm.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Koleksi lovebird kepala emas anakan dari DT BirdFarm</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/lovebird-hitam-hitam-dari-sepasang-indukan-biru-biru.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Lovebird hitam-hitam dari sepasang indukan biru-biru</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/lovebird-usia-dua-bulanan-bergaya-ketika-dipotret.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Lovebird usia dua bulanan bergaya ketika dipotret</div></div><div class="slideshow-slide" style="display: none; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 0; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 9;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/mulut-lovebid-masih-belepotan-menunggu-dicuci-setelah-diberi-makan.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span><div class="slideshow-slide-caption">Mulut lovebid masih belepotan menunggu dicuci setelah diberi makan</div></div><div class="slideshow-controls" style="display: none;"><a href="http://omkicau.com/2011/09/25/asupan-serat-sukses-menyehatkan-anakan-anakan-burung-lovebird-dt-birdfarm/#"><img alt="Sebelumnya" height="24" src="http://s1.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/prev.png?m=1305451860g" width="24" /></a><a href="http://omkicau.com/2011/09/25/asupan-serat-sukses-menyehatkan-anakan-anakan-burung-lovebird-dt-birdfarm/#"><img alt="Toggle Playback" height="24" src="http://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/stop.png?m=1305451860g" width="24" /></a><a href="http://omkicau.com/2011/09/25/asupan-serat-sukses-menyehatkan-anakan-anakan-burung-lovebird-dt-birdfarm/#"><img alt="Berikutnya" height="24" src="http://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/slideshow/next.png?m=1305451860g" width="24" /></a></div></div><div class="post_text"><style>
#gallery-1-slideshow .slideshow-slide img {
max-height: 410px;
/* Emulate max-height in IE 6 */
_height: expression(this.scrollHeight >= 410 ? '410px' : 'auto');
}
</style> <script charset="utf-8" type="text/javascript">
jQuery( '.noscript' ).remove();
jQuery( document).ready( function() {
if(typeof SlideShow == 'undefined') return;
var slideShow = new SlideShow( jQuery('#gallery-1-slideshow'), 520, 410, 'fade' );
slideShow.images = [ { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/anakan-anakan-lovebird-yang-diberi-makan-dengan-cara-diloloh-2.jpg', 'id': '37975', 'caption': 'Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh 2'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/anakan-anakan-lovebird-yang-diberi-makan-dengan-cara-diloloh.jpg', 'id': '37976', 'caption': 'Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/dua-anakan-generasi-bledek.jpg', 'id': '37977', 'caption': 'Dua anakan generasi Bledek'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lainnya-lovebird-lutino.jpg', 'id': '37978', 'caption': 'Koleksi lain dari DT BirdFarm'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lovebird-dari-dt-birdfarm.jpg', 'id': '37979', 'caption': 'Koleksi lovebird dari DT BirdFarm'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/koleksi-lovebird-lutino-anakan-dari-dt-birdfarm.jpg', 'id': '37980', 'caption': 'Koleksi lovebird kepala emas anakan dari DT BirdFarm'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/lovebird-hitam-hitam-dari-sepasang-indukan-biru-biru.jpg', 'id': '37981', 'caption': 'Lovebird hitam-hitam dari sepasang indukan biru-biru'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/lovebird-usia-dua-bulanan-bergaya-ketika-dipotret.jpg', 'id': '37982', 'caption': 'Lovebird usia dua bulanan bergaya ketika dipotret'} , { 'src': 'http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/mulut-lovebid-masih-belepotan-menunggu-dicuci-setelah-diberi-makan.jpg', 'id': '37983', 'caption': 'Mulut lovebid masih belepotan menunggu dicuci setelah diberi makan'} ] ;
slideShow.init();
} );
</script> Semua anakan lovebird di DT BirdFarm sekarang dibesarkan dengan cara hand-feeding, atau diloloh langsung oleh tangan manusia sejak umur lima, enam atau tujuh harinan. “Awal-awalnya banyak anakan yang mati ketika diloloh indukannya karena mungkin indukannya sendiri masih belum sehat akibat bertebarannya debu erupsi Gunung Merapi. Sekarang setelah saya loloh sendiri, ya itu terlihat sehat-sehat dan cepet bongsor,” kata Om Dwi.<br />
Kalau selama ini banyak penangkar lovebird yang memberi pakan anakan secara hand-feeing dengan bubur bayi melulu, maka Om Dwi punya resep khusus. Memang dia tidak mau mengungkapkan secara terus terang apa asupan pakan yang diberikan ke burung anakan. Om Dwi hanya mengatakan, “Yang penting asupan yang mengandung serat jangan dilupakan,” katanya sambil memberi contoh beberapa jenis sayuran yang sering disertakan sebagai salah satu menu burung-burung lovebird anakan, seperti wortel dan kacang hijau.<br />
Bahkan Om Dwi saat ini sudah mempunyai daftar menu harian mulai Senin sampai Minggu untuk burung-burung lovebird anakan. “Dengan pemberian pakan yang penuh gizi, vitamin dan mineral, perkembangan burung sangat berbeda ketika hanya kita beri bubur bayi,” kata Mbak Titis, isteri Om Dwi yang selama ini juga “bertugas” memberi pakan anakan burung.<br />
Masih banyak cerita baru yang saya dengar dari penangkaran DT, inisial dari Dwi-Titis. Tetapi untuk kali ini, saya cukupkan sekian dulu.<br />
Bravo untuk DT BirdFarm, salam untuk sobat kicaumania.</div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-24809523817215918302011-10-08T04:09:00.001-07:002011-10-08T04:09:32.483-07:00Menangkar burung pleci, perlu banyak kalsium dan protein<h1 class="post_name" id="post-38004"><br />
</h1><br />
<img alt="Burung kacamata atau pleci atau zosterops" class="alignleft size-thumbnail wp-image-38006" height="83" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/burung-kacamata-atau-pleci-atau-zosterops.png?w=200&h=83" title="Burung kacamata atau pleci atau zosterops" width="200" />Ketika saya diajak Om Irvan Sadewa Jogja untuk meramaikan dunia plecimania, saya maju-mundur ragu-ragu, khawatir hal itu mendorong perburuan yang tidak terkontrol atas burung pleci atau burung kacamata (<em>Zosterops</em>). Namun karena ternyata burung pleci bisa ditangkar, maka untuk kali pertama saya menulis di blog ini tentang burung pleci, ya cerita tentang usaha penangkaran burung inilah yang saya angkat.<br />
Seorang teman di Sukoharjo bilang, dia merasa kesulitan menangkarkan burung pleci karena kebanyakan punya perilaku buruk. Suka mengobrak-abrik sarang, sulit jodoh dan mudah atau rentan sekali mati.<span id="more-38004"></span><br />
Saya pun penasaran untuk mencarikan jawab. Ketika saya browsing masalah penangkaran burung pleci, maka saya menemukan ada member <a href="http://www.pet-cockatiel.com/Dboard/index.php" target="_blank" title="Malaysia BirdForum">Malaysia Bird Forum</a> yang sudah berhasil — meski terbatas — dalam menangkarkan burung pleci yang di sana dikenal dengan sebutan mata puteh.<br />
Ternyata member yang menggunakan username Softbillsaviary itu sudah melakukannya pada 5 tahun yang lalu. Untuk sukses menangkar burung pleci, dia memerlukan waktu satu tahun melalui trial and error.<br />
Kendala yang sering dihadapinya adalah hampir sama dengan kendala yang dialami Mas Harto, teman Sukoharjo itu. Burung pleci suka merusak sarang setelah diintip atau merasa sedikit saja terganggu.<br />
Perilaku tersebut menurut dugaan Softbillsaviary, berkaitan dengan masalah asupan pakan. Dikatakannya, untuk penangkaran burung pleci, perlu disediakan protein dan kalsium dalam jumlah cukup. Ketika kedua jenis asupan itu diberikannya, maka perilaku burung pleci menjadi lebih baik dan akhirnya semua kendala bisa dilalui dengan baik.<br />
Menurut saya, bisa jadi apa yang dikatakan Softbillsaviary benar, hanya saja hubungannya menurut saya tidak langsung seperti itu. Sebab, semua burung yang kekurangan protein dan kalsium akan bermasalah dengan perilakunya.<br />
Soal burung yang merusak sarang karena diintip-intip misalnya, menurut saya hal itu karena burung belum terbiasa saja. Banyak penangkar burung lovebird misalnya, yang pada awalnya mengeluhkan burung suka tidak mau meneruskan pengeraman jika terganggu. Namun menurut pengalaman saya dalam menangkar burung lovebird, kalau burung terbiasa dipegang-pegang sejak dia dijodohkan, maka dia tidak akan ada masalah dengan gangguan manusia yang mendekat ke kandangnya atau bahkan mengusik dan memegang-megang telur di sarang (lihat artikel ini: <a href="http://omkicau.com/2008/11/18/q-a-penangkaran-lb-1-sangkar-dan-gangguan/" target="_blank" title="Penangkaran burung lovebird: Gangguan dan Sangkar"><em><strong>Q-A Penangkaran LB (1), Sangkar dan Gangguan</strong></em></a>).<br />
Poin yang menarik dari apa yang ditulis Softbillsaviary adalah dia berhasil menangkar burung pleci.<br />
Kalau dia bisa mengapa kita tidak? Jadilah Anda orang pertama yang berhasil menangkarkan burung pleci.<br />
<strong>Jenis-jenis kacamata dan opior</strong><br />
Oke sebelum menutup artikel singkat ini, perlu kiranya sobat ketahui jenis-jenis burung pleci atau kacamata dan opior dan juga gambarnya. (LEBIH LENGKAPNYA BISA JUGA DILIHAT DI <a href="http://omkicau.com/2011/03/08/jenis-jenis-burung-kacamata-dan-opior/" target="_blank" title="Jenis-jenis burung kacamata dan opior"><strong>ARTIKEL INI</strong></a>)<br />
1. <em>Zosterops palpebrosus</em><br />
(a) Ras <em>Z. p. melanura</em> (bagian terbesar jawa): perut kuning seluruhnya.<br />
(b) Ras <em>Z. p. buxtoni</em> dan <em>auriventer</em> (jawa ujung barat, Kalimantan, Sumatera): pita kuning sempit pada perut tengah bawah.<br />
2. Kacamata Enggano <em>Zosterops salvadorii</em>: Seperti Kacamata biasa (b), tetapi perut berwarna putih krem.<br />
3. Kacamata topi-hitam <em>Zosterops atricapilla</em>: Kening dan mahkota kehitaman.<br />
4. Kacamata belukar <em>Zosterops everetti</em>: Seperti Kacamata biasa (b), tetapi pita pada dada bawah tengah kuning lebih lebar; mahkota depan kekuningan.<br />
5. Kacamata gunung <em>Zosterops montanus</em>: Iris pucat; tidak ada warna kuning pada perut; sisi tubuh kecoklatan.<br />
6. Kacamata jawa <em>Zosterops flavus</em>: Lebih kecil dan lebih kuning dari Kacamata laut; tidak ada hitam pada kekangnya.<br />
7. Kacamata laut <em>Zosterops chloris</em>: Berukuran lebih besar dan pucat daripada Kacamata jawa; bintik di sekitar kekang hitam.<br />
8. Opior Jawa <em>Lophozosterops javanicus</em>: Tenggorokan abu-abu, lingkar mata tidak lengkap, kekang kuning. Opiro jawa ada dua, yakni (a) <em>L. j. javanica</em> (jawa tengah). (b) <em>L. j. firontalis</em> (jawa barat).<br />
9. Opior Kalimantan <em>Oculocincta squamifrons</em>: Berukuran sangat kecil; lingkar mata putih sempit; mahkota depan berbintik-bintik.<br />
10. Opior mata-hitam <em>Chlorocharis emiliae</em>: Berukuran besar; paruh panjang kemerahan; lingkar mata dan kekang hitam.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_38007" style="width: 610px;"><img alt="Jenis-jenis burung kacamata atau pleci dan opior di Indonesia" class="size-full wp-image-38007" height="936" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2011/09/jenis-jenis-burung-kacamata-atau-pleci-dan-opior-di-indonesia.png?w=600&h=936" title="Jenis-jenis burung kacamata atau pleci dan opior di Indonesia" width="600" /><div class="wp-caption-text">Jenis-jenis burung kacamata atau pleci dan opior di Indonesia</div></div><strong>Salam plecimania, salam dari Om Kicau.</strong><br />
<span style="font-size: 75%;">Sumber gambar dan jenis-jenis burung kacamata dan opior: <em><strong>Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan</strong></em>, John MacKinnon dkk.</span><br />
Burung kacamata atau pleci atau zosteropsblog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-91840930356128578292011-10-08T04:08:00.001-07:002011-10-08T04:08:29.694-07:00Melatih Burung Branjangan (gampang2 susah)<h2 id="post-4"><a href="http://kicaumania.wordpress.com/2007/06/29/melatih-burung-branjangan-gampang2-susah/" rel="bookmark" title="Link permanen: Melatih Burung Branjangan (gampang2 susah)"><br />
</a></h2><a href="http://kicaumania.files.wordpress.com/2007/11/branjangan.jpg" title="branjangan.jpg"><img alt="branjangan.jpg" height="105" src="http://kicaumania.files.wordpress.com/2007/11/branjangan.thumbnail.jpg?w=100&h=105" width="100" /></a> Burung Branjangan atau dalam bahasa latinnya adalah <em>Mirafra Javanica </em>adalah sebenarnya spesies burung asli dari pulau jawa. Namun penyebarannya sampai ke pulau-pulau lain yang berada di Kepulauan Indonesia. Seperti : Sumatera, Kalimantan namun populasinya tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan keberadannya dipulau Jawa.Ukuran tubuh burung ini tidak begitu besar dan tidak begitu kecil namun karena suaranya yang nyaring dan pandai meniru suara burung kicauan lainnya sehingga banyak digemari oleh para hobies burung.<br />
Burung ini sangat menyukai cuaca panas karena memang mendiami tanah sawah yang selesai di panen atau rerumputan yang pendek. Dulu burung ini masih banyak terlihat namun sekarang sangat sulit untuk ditemukan.<br />
Bila memiliki Branjangan yang masih usia muda hutan sebenarnya mudah untuk dilatih agar dapat cepat bunyi dan tidak ngelabrak-ngelabrak kandang. Berdasarkan pengalaman dari beberapa penghobies bahwa burung Branjangan ketika masih usia muda hutan di gantang agak pendek sehingga terbiasa untuk dilewati orang atau dekat dilewati oleh kendaraan. Berilah telor semut atau kroto basah setiap hari secukupnya diberikan pagi dan sore harus habis jika tidak habis dibuang. Kemudian berilah ulat hongkong 3 ekor pagi dan sore.<br />
Bila Anda di rumah memiliki lebih banyak burung kicauan maka akan lebih baik lagi hasilnya terutama untuk pemasteran. Setelah <u>+</u> 3 bulan akan terlihat hasilnya burung branjangan peliharaan kita.blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-57661679423247443972011-10-08T04:04:00.001-07:002011-10-08T04:04:39.162-07:00Mengatasi Anis Merah Macet ….<h2 id="post-1"><a href="http://kicaumania.wordpress.com/2007/06/29/hello-world/" rel="bookmark" title="Link permanen: Mengatasi Anis Merah Macet …."><br />
</a></h2><a href="http://kicaumania.files.wordpress.com/2007/11/anis-merah-teler.jpg" title="anis-merah-teler.jpg"><img alt="anis-merah-teler.jpg" src="http://kicaumania.files.wordpress.com/2007/11/anis-merah-teler.thumbnail.jpg?w=450" /></a> Anis Merah adalah burung penyanyi yang periang. Dibalik suara khasnya yang biasanya berbunyi chiiiiit…, ternyata memiliki keindahan suara lainnya. Wajar saja burung Anis Merah sampai saat ini masih menjadi maskot oleh para penghobies burung kicauan, terutama disetiap lomba, baik ditingkat lokal maupun Nasional. Harga Anis Merah-pun masih cukup tinggi baik yang belum memiliki predikat juara apalagi yang telah memiliki predikat juara.<br />
Bukanlah hal yang mudah dalam merawat burung ini baik yang masih muda hutan ataupun yang sudah cukup usia (sudah jadi). Burung ini terkenal rewel dalam hal perawatan sehingga dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, serta ketekunan.<br />
Hal yang paling menjengkelkan atau mengecewakan adalah ketika burung Anis Merah milik kita macet (tidak mau bunyi). Ini dapat disebabkan oleh beberapa hal misalnya pola pemberian makanan yang tidak teratur atau pola perawatan sehari-hari yang berubah-ubah. Sehingga ketika burung ini macet maka satu-satunya jalan yaitu dengan menyetel ulang pola perawatan baik pemberian pakan (voer) serta extra fooding (ef) lainnya. Sampai burung itu mau bunyi itupun tergantung, jika Anda sabar serta tekun.blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-73207305550492391562011-10-08T04:02:00.001-07:002011-10-08T04:02:54.343-07:00Perawatan Umum Burung Berkicau<div class="post-header-line-1"> </div><div class="post-body" id="post-5313830007568459756"><style>
.fullpost{display:inline;}
</style> <div style="text-align: justify;">Untuk membuat burung peliharaan rajin berkicau, sehat, dan bulu-bulunya mengkilat, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pakan burung</span><br />
Burung tangkaran banyak yang berasal dari alam, ataupun yang berasal dari anakan peternak. Bagi burung yang merupakan tangkapan dari alam, biasanya mereka agak liar, sehingga pola makan mereka lebih cenderung ke extra fooding (makanan-makanan hidup), bagi burung yang telah jinak biasanya mereka mau memakan poer/voer. Poer/Voer banyak yang dijual di pasaran, yang populer di Indonesia biasanya adalah merk Phoenix, Fancy, and Gold Coin. Selain itu, terdapat banyak pula merk-merk yang lain.<br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pagi hari</span><br />
Kandang burung dikeluarkan ke teras rumah (diangin-anginkan). Akan lebih bagus jika digantung menghadap ke matahari terbit sambil membersihkan kandang dari fesenya kemudian berikan 2-3 ekor jangkrik yang sudah dibersihkan kakinya dan sayapnya ditambah kroto telur semut yang bersih sekitar 1 sendok teh. Kemudian mandikan Burung pada pukul 07.30.<br />
<br />
Burung dapat disemprot mengunakan sprayer halus untuk membuat bulunya mengkilat. Sprayer tersebut dapat dicampur dengan air rebusan daun sirih atau shampo burung (biasa disebut Avi Shampoo) yang dijual umum di kios. Atau masukan wadah kecil yang di isi air bersih (dijual di kios juga). Apabila burungnya sudah terlatih, burung dapat dimasukan kekandang mandinya atau biasa disebut keramba mandi.<br />
<br />
Setelah dibersihkan kandangnya dan dimandikan, kandang dan burungnya dapat dijemur dibawah matahari dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 10.00. Kemudian angkat kandang burung dan gantung pada tempat yang teduh serta jauh dari aktivitas manusia agar burung tersebut bernyanyi/berkicau.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Sore Hari (sekitar pukul 16.00)</span><br />
Lakukan sama seperti perawatan pagi hari. Burung diberikan makanan tambahan, dimandikan kemudian dijemur kembali sampai bulu-bulunya kering.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Malam hari</span><br />
Masukan kandang burung ke tempat yang tenang atau jika digantung di luar rumah (teras), kandang harus dikerudung dengan kain agar burung tidak digigit nyamuk.</span></div></div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-81204355347260072012011-10-08T04:01:00.001-07:002011-10-08T04:01:44.777-07:00Cara Me-master Burung Berkicau<h3 class="post-title"> <a href="http://sanggarkicau.blogspot.com/2008/12/cara-me-master-burung-berkicau.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header-line-1"> </div><div class="post-body" id="post-7407504012487459794"><style>
.fullpost{display:inline;}
</style> <div style="text-align: justify;">Hobi memelihara dan merawat burung berkicau, telah sangat lama digemari oleh masyarakat kita. Banyak alasan mengapa burung berkicau menjadi peliharaan yang paling banyak diminati. Beberapa alasannya antara lain: sekedar untuk didengarkan kicauannya setelah seharian disibukkan oleh aktifitas pekerjaan, untuk klangenan, usaha breeding (ternak) dan lain sebagainya. Bahkan saat ini sangat banyak yang memelihara dan merawat burung-burung berkicau khusus untuk kontes suara burung atau lomba burung berkicau.<br />
<br />
Kembali ke filosofi dari burung berkicau itu sendiri, salah satu daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicau dan suara kicauannya. Disamping keindahan postur tubuh, gaya yang unik dan keindahan warna bulu.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">"Memiliki burung berkicau berkualitas dan berprestasi yang dapat melantunkan irama-irama lagu yang menawan dan memiliki banyak variasi isian suara, adalah dambaan setiap Kicaumania."</span><br />
<br />
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar burung berkicau kesayangan kita dapat berkicau dengan baik dan memiliki banyak variasi isian suara. Salah satunya yaitu dengan proses Mastering atau pemasteran burung berkicau.<br />
<span class="fullpost"><br />
<span style="font-weight: bold;">Cara me-master burung berkicau antara lain:</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Memelihara beberapa burung master.</span><br />
Diharapkan kicauan dari burung-burung master tersebut dapat direkam dan ditiru oleh burung kesayangan kita. Cara ini masih banyak dilakukan oleh para kicaumania dengan alasan tertentu. Tetapi berapa besar biaya yang akan kita keluarkan untuk membeli beberapa burung-burung master yang sudah gacor? Belum lagi waktu dan biaya yang harus kita keluarkan untuk mengurus dan merawat burung-burung master diatas, disamping itu kita juga harus menyediakan tempat untuk burung-burung master tersebut.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Menggunakan media dan perangkat elektronik.</span><br />
Cara ini hampir sama metodenya dengan cara yang pertama. Tetapi, kita tidak perlu memelihara puluhan bahkan belasan burung master, karena suara burung-burung master tersebut telah direkam ke dalam media tertentu. Sehingga kita dapat menentukan kapan dan berapa lama suara burung-burung master tersebut di perdengarkan kepada burung kesayangan kita.<br />
<br />
Cara ini jauh lebih efektif, efesien dan sangat ekonomis. Coba anda bandingkan seandainya membeli dan memelihara 5 ekor saja burung master yang sudah gacor? Mungkin harganya bisa jutaan rupiah..! Disamping itu, dengan cara kedua ini, secara tidak langsung kita juga telah mendukung program Konservasi Pelestarian Alam untuk pelestarian burung-burung yang ada di alam.<br />
<br />
Banyak anggapan dari beberapa orang, yang berpendapat bahwa me-master burung lebih baik menggunakan burung master aslinya atau burung-burung master yang sudah gacor. Ini mungkin ada benarnya. Karena selama ini mereka menemukan suara-suara master burung (dalam bentuk CD, dalam bentuk Kaset atau bentuk lain) yang banyak beredar dipasaran ternyata tidak sesuai dengan standar dengar untuk burung berkicau. Baik dari segi kualitas suara, speed maupun frekuensi suaranya. Bayangkan apabila anda me-master burung kesayangan anda menggunakan suara rekaman yang tidak standar dari segi kualitas suara, speed dan frekuensinya. Secara logika, pasti burung-burung kesayangan anda akan merekam dan menirukannya juga. Alhasil yang kita dapatkan adalah suara tiruan yang mirip-mirip dengan burung master, bukanlah suara tiruan yang sama seperti suara burung master aslinya. Mungkin hal ini kurang disadari oleh banyak kicaumania.<br />
<br />
Boleh percaya boleh tidak..!<br />
<br />
Secara ilmiah; Dibalik kicauan merdu seekor burung, suara kicauan tersebut membawa sinyal frekuensi komunikasi tertentu sesuai dengan ambang batas respon pendengaran burung.<br />
<br />
Kicauan seekor burung bukan sekedar apresiasi, tetapi merupakan suatu komunikasi tertentu. Sebaiknya gunakanlah rekaman suara burung master yang telah disesuaikan dengan standar dengar untuk burung, berkualitas baik, tidak mengalami deviasi suara dan alami (sama seperti suara burung aslinya) untuk me-master burung berkicau anda.<br />
<br />
Bagaimana dengan anda? Apakah proses pe-masteran yang selama ini diterapkan sudah benar? Dan apakah sudah mendapatkan hasil sesuai dengan yang anda inginkan?</span></div></div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-13252087849560537822011-10-08T04:00:00.000-07:002011-10-08T04:00:17.115-07:00<div class="title"> <h1 class="article_title cms_article_title"><span>Tips memilih burung Anis Merah bagus</span> </h1></div><div class="article_author_date_comment_container"> <div class="fullwidth"><br />
</div></div><div class="article cms_clear restore postcontainer" id="yui-gen1"><img alt="" border="0" src="http://www.anismerah.com/images/burung/am/dkimages.jpg" /><br />
<span><b>M</b></span>emelihara burung dari muda (trotol atau bahan) memang mempunyai cita rasa tersendiri. Selain harganya relatif lebih murah karena masih berupa bahan, Apalagi ketika dewasa ternyata burung yang kita rawat dari kecil mempunyai penampilan yang bagus di lapangan. Hal ini akan memberikan rasa puas yang lebih dari pada kita membeli burung yang sudah jadi.<br />
Namun kita harus jeli untuk membeli burung bahan atau trotol, jangan sampai kita sudah susah payah merawat dari kecil ternyata ketika dewasa burung tidak mempunyai kualitas suara yang istimewa.<br />
Oleh karena itu kita harus benar-benar selektif dalam memilih burung bahan atau trotol.<br />
<br />
<b>Berikut tips memilih burung Anis Merah (AM) yang bagus, berdasarkan ciri fisik (katuranggan) :</b><ol class="decimal"><li><blockquote>Pilih AM jantan, biasanya memakai ring atau kita bisa minta garansi ke penjual bahwa AM yang kita beli jantan.</blockquote></li>
<li><blockquote>Pilih AM yang sehat, tidak sakit & tidak cacat fisik. Biasanya AM yang sehat mempunyai sinar mata tajam tdk mengantuk / sering tidur dan tidak bersemangat.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk mata besar & sinar mata tajam.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk kepala lonjong.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk paruh tebal, besar dan panjang. Biasanya mempunyai power suara yang kuat. </blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk paruh jika dilihat dari atas terlihat lancip keatas (seperti bentuk buah belimbing).</blockquote></li>
<li><blockquote>Sobekan paruh pilih yang paling dekat dengan mata.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk lubang hidung memanjang dan lebar.</blockquote></li>
<li><blockquote>Posisi lubang hidung dekat dengan pangkal paruh.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk leher panjang.</blockquote></li>
<li><blockquote>Postur badan proposional (leher, badan dan ekor yang panjang) dan tidak gemuk.</blockquote></li>
<li><blockquote>Sayap mengepit rapat (singset).</blockquote></li>
<li><blockquote>Jari-jari panjang.</blockquote></li>
<li><blockquote>Ekor berbentuk huruf M.</blockquote></li>
</ol><br />
<b>Gaya teler dendasarkan pengamatan bentuk fisik</b> :<ul><li><blockquote><b>Gaya Teler Klasik</b>, bila cara berdirinya tegak, sehingga kaki tampak lebih panjang & jenjang.</blockquote></li>
<li><blockquote><b>Gaya Teler Doyong</b>, bila cara berdirinya cenderung ngangkang, artinya posisi jari-jari atau telapak dalam mencengkeram di pangkringan tampak melebar, sehingga posisi badan menjadi lebih rendah. AM dengan gaya teler doyong sekarang sedang banyak diminati.</blockquote></li>
</ul><br />
Tips ini berlaku untuk memilih AM mulai dari trotol, usia muda (bahan) ataupun sudah berumur. Semoga kita bisa memoles dari burung bahan menjadi burung jawara <img alt="" border="0" class="inlineimg" src="http://www.anismerah.com/images/smilies/biggrin.gif" title="Big Grin" /><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><i>(foto : dkimages.com)</i></span></div><script src="http://www.anismerah.com/clientscript/vbulletin_lightbox.js?v=402" type="text/javascript">
</script> <script type="text/javascript">
<!--
vBulletin.register_control("vB_Lightbox_Container", "article_content", 1);
//-->
</script> <div class="cmslinks"> Categories: </div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-82575987666076423032011-10-06T06:45:00.001-07:002011-10-06T06:45:45.257-07:00CIRI-CIRI UMUM AYAM BANGKOK<table border="0" cellspacing="0" height="465"><tbody>
<tr><td height="273" width="38%"><div align="center"><img align="top" border="1" height="260" src="http://www.ayambangkok.com/files/banner_files/great-white.jpg" width="280" /></div></td> <td height="273" width="62%"><span style="color: navy; font-size: 85%;"><b><br />
</b></span> <ul><li><span style="font-size: 85%;">Batok kepala dan tulang alisnya tebal</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Bulu mengkilap dan kaku, terutama pada bulu sayap dan ekor</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Kaki bersisik kasar, dengan bentuk dari persegi empat sampai bulat</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Kepalanya berbentuk buah pinang</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Ketika berdiri, sikap badannya tegak</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Mata masuk ke dalam, sipit, dan jernih</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Kulit muka kasar, tebal dan berwarna merah</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Paruh besar, kuat melengkung, beralur mulai dari lubang hidung ke arah muka</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Lubang hidung agak ke depan</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Jari kaki panjang, kecil, kuat dan susunan jarinya mekar</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Pandai memukul bagian vital lawan</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Pukulan keras dan akurat</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Semangat tarung tinggi</span></li>
<li><span style="font-size: 85%;">Tulang-tulangnya kasar dan rapat</span></li>
</ul></td> </tr>
<tr> <td align="center" height="34" valign="top" width="38%"><br />
</td> <td height="34" width="62%"><span style="font-size: 85%;">Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ayam Bangkok inilah yang membuatnya sangat terkenal kehebatannya di arena tarung di seluruh dunia.</span></td></tr>
</tbody></table>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-59865293888867028712011-10-06T06:44:00.002-07:002011-10-06T06:44:59.277-07:00TEKNIK TARUNG<table border="0" cellspacing="0" height="426"><tbody>
<tr><td align="justify" height="234" width="38%"><div align="center"><img align="top" border="1" height="268" src="http://www.ayambangkok.com/files/banner_files/duke_lek_dragon.jpg" width="302" /></div></td> <td align="justify" height="234" width="62%"><span style="color: navy; font-size: 85%;"><b><br />
</b></span> <span style="font-size: 85%;"><b>1. Teknik Pukulan Satu</b>Ayam bangkok yang memiliki jurus ini fisiknya terkenal kuat, dadanya tegap, serta pundak dan lehernya tidak beruas. Di arena adu ayam, ayam ini sering disebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, karena pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan kaget dan terpojok. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.</span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b>2. Teknik Pukulan Seri</b>Gaya bertarung pukulan seri ditandai oleh banyaknya pukulan yang terlontar dengan cepat tetapi terkarang kurang akurat. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jagoan kalangan, pukulannya sangat akurat sehingga tidak akan lama menghabisi lawan-lawannya. Ayam bangkok dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.</span><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="justify" colspan="2" height="34" width="100%"><span style="font-size: 85%;"><b><br />
3. Teknik Kunci Pukul</b>Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam tipe ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bagian atas leher dan kepala lawan bisa robek atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan tipe ini disebut mai rau.</span><br />
<div align="center"> <ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"></ins></ins> </div><span style="font-size: 85%;"><b>4. Teknik Pukulan Belakang</b>Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, karena suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sulit diantisipasi lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo.</span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b>5. Teknik Pukulan Teleh atau Janggut</b>Sebelum melontarkan pukulah teleh, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadi dua kali lipat karena tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersedot sehingga bebannya menjadi dua kali lipat. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.</span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b>6. Teknik Ngoyor</b>Gaya bertarung tipe ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul kepala yang sering berada di bawah. Namun, jika posisi kepalanya sangat rendah, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan pukulan. Ayam dengan gaya bertarung tipe ini hanya memiliki senjata andalan berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam yang di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati.</span></td></tr>
</tbody></table>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-19924821018709018272011-10-06T06:44:00.000-07:002011-10-06T06:44:04.526-07:00TEKNIK PEMBIAKAN<table border="0" cellspacing="0" height="345"><tbody>
<tr><td height="234" width="38%"><div align="center"><img border="1" height="239" src="http://www.ayambangkok.com/files/banner_files/kawin.jpg" width="307" /></div></td> <td height="234" width="62%"><span style="color: navy; font-size: 85%;"><b><br />
</b></span> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Mengawinkan induk bukanlah pekerjaan yang sulit, terutama bagi peternak yang sudah berpengalaman. Hal yang sulit adalah mencari bakal Pejantan dan Indukan yang berkualitas tinggi. Mengawinkan induk bisa dilakukan di kandang umbaran atau dengan sistem kawin tembak (doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan akan mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat menghasilkan keturunan. Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara dogdogan. Jika induk jantan tidak mau mengawini induk betina dengan cara dogdogan, sebaiknya induk jantan dan induk betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.</span> </div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membeli peralatan inseminasi.</span> </div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" height="34" width="100%"> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;"><br />
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini berbeda dengan ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode. Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin tetas. Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk usaha berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC), penetasan dengan mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.</span></div><div align="center"> <ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"></ins></ins> </div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama dengan penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang postal anak ayam dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengawinkan ayam bangkok adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk sama). Namun perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3).</span></div></td></tr>
</tbody></table>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-56717415477415354012011-10-06T06:42:00.000-07:002011-10-06T06:42:39.018-07:00pakan<table border="0" cellspacing="0" height="333"><tbody>
<tr><td height="222" width="38%"><div align="center"><img border="1" height="290" src="http://www.ayambangkok.com/files/banner_files/anakbangkok.jpg" width="293" /></div></td> <td height="222" width="62%"><span style="color: navy; font-size: 85%;"><b>PAKAN</b></span> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh ayam. Zat-zat yang dibutuhkan tersebut sebagi berikut :</span></div><ul><li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Protein. Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam sabung sering menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk ayamnya.</span></div></li>
<li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Lemak. Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan disabung, lemak tidak terlalu perlu. Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan padat tubuhnya. Jika terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga mudah lelah atau tidak mapu untuk memukul.</span></div></li>
<li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Karbohidrat. Zat ini sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina. Stamina ayam memang harus diperhatikan karena harus bertarung 5-6 ronde, setiap ronde lamanya 15 menit.</span></div></li>
</ul></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" height="34" width="100%"><br />
<ul><li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Vitamin dan mineral. Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan pada kaki.</span></div></li>
</ul><div align="center"> <ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 90px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"></ins></ins> </div><ul><li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Air. Selain pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60% tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.</span></div></li>
<li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Hijauan. Hijauan merupakan pakan tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya hijauan diberikan sejak anak ayam berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa kecambah kacang hijau (taoge), kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang mengandung air dan tidak memberikan efek racun bagi ayam.</span></div></li>
<li> <div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Grit. Grit adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di tembolok, yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan kepada anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau melukai pencernaannya.</span></div></li>
</ul></td></tr>
</tbody></table>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-58824329092677348472011-10-06T06:40:00.001-07:002011-10-06T06:40:18.552-07:00Menggosok Gigi Kucing<div class="postmeta"> <span class="author"> <span class="post-author vcard"><br />
</span></span><span class="comm"><a class="comment-link" href="http://zzzloveanimalzzz.blogspot.com/2011/04/menggosok-gigi-kucing.html#comments" onclick=""></a> </span> </div><div class="post-header"> </div><img alt="http://2.bp.blogspot.com/-eICwHPOC3i4/TVuwpGDq6HI/AAAAAAAAAFo/pcd5rkL6_iU/s1600/Cat+brushing+teeth%2521.jpg" src="http://2.bp.blogspot.com/-eICwHPOC3i4/TVuwpGDq6HI/AAAAAAAAAFo/pcd5rkL6_iU/s1600/Cat+brushing+teeth%2521.jpg" /><br />
<br />
<br />
cara menggosok gigi kucing anda<br />
1. Pilih waktu & tempat yang tepat. Cari waktu & tempat rutin dimana anda dan kucing merasa tenang dan nyaman untuk melakukan ritual pembersihan gigi.<br />
<br />
2. Siapkan alat & bahan. Yang paling penting adalah pasta gigi/gel yang digunakan untuk membersihkan gigi. Pasta gigi/gel ini bisa didapat di petshop. Cari yang tidak pedas/rasa mint yang tidak berlebihan dan aman bila ditelan. Lebih baik lagi pasta gigi dengan rasa makanan.<br />
<br />
3. Sikat gigi untuk kucing bermacam-macam jenis dan merknya mulai dari yang ditempelkan di ujung jari hingga yang terdiri dari 3 sisi sikat (bisa menyikat permukaan gigi bagian luar, dalam dan atas sekaligus). Menggunakan lap/kain kasar yang dijahit/dibentuk agar menyerupai sarung untuk jari telunjuk pun cukup.<br />
<br />
4. Biasakan kucing dengan proses membersihkan gigi.<br />
Tidak setiap kucing menikmati giginya dibersihkan, apalagi yang baru pertama kali dibersihkan. Kucing yang dari kecil sudah terbiasa giginya dibersihkan biasanya menikmati proses pembersihan ini. Bahkan mereka merasa tidak nyaman bila giginya tidak dibersihkan.<br />
<br />
5. Biasakan mulutnya dibuka. Tekan ujung kedua sudut mulut dengan jari tengah dan jempol. Tangan satunya membuka/menarik ujung depan rahang bawah. Biasakan kucing dengan proses ini sekaligus membiasakan anda dengan teknik tersebut.<br />
<br />
Atau bisa juga dengan cara langsung membuka pipi dari samping, tanpa harus membuka rahang.<br />
<br />
6. Biasakan pasta gigi/ gel & sentuhan jari pada gigi/ gusi. Oleskan pasta gigi/gel keseluruh permukaan gigi dan perbatasan gigi-gusi, sambil memijat-mijat bagian tersebut dengan jari.<br />
<br />
7. Biasakan dengan sentuhan sikat gigi.<br />
Setelah terbiasa dengan pasta gigi/gel dan sentuhan jari pada gigi/gusi, baru diperkenalkan dengan sikat gigi. Setelah dioleskan pasta gigi/gel, sikat gigi dengan gerakan sirkular/memutar.<br />
<br />
8. Pada awalnya tidak perlu seluruh gigi disikat, cukup gigi taring dan 1-2 gigi di sampingnya. Proses ini perlu dilakukan setiap hari agar terbiasa. Hari berikutnya, setelah lebih terbiasa jumlah gigi yang dibersihkan bisa ditambah hingga seluruh gigi bisa dibersihkan.<br />
<br />
9. Hentikan proses menyikat gigi ketika kucing masih menikmatinya. Setelah terbiasa diperlukan sekitar 30 detik untuk membersihkan gigi di bagian samping. Anda tidak perlu terlalu merisaukan kebersihan sisi gigi bagian dalam. Sekali-sekali bagian dalam memang perlu dibersihkan. Pembentukan karang gigi pada sisi bagian dalam jauh lebih lambat dari sisi luar.<br />
<br />
10. Hentikan segera proses pembersihan gigi bila kucing mulai terlihat stress. Bila dipaksa, berikutnya kucing akan lebih susah di kendalikan. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian atau bahkan makanan kesukaannya bila kucing berlaku baik pada saat pembersihan gigi.blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-18237626762546544772011-10-06T06:39:00.000-07:002011-10-06T06:39:30.519-07:00Merawat Anak Kucing<img alt="http://3.bp.blogspot.com/_SpMunvzETPI/TBQ6UlSevWI/AAAAAAAAAAw/-W2Zwb0HIPg/s1600/kucing+lucu+2.jpg" src="http://3.bp.blogspot.com/_SpMunvzETPI/TBQ6UlSevWI/AAAAAAAAAAw/-W2Zwb0HIPg/s1600/kucing+lucu+2.jpg" /><br />
<br />
<br />
Bagian menarik dari kucing adalah kemandirian dan semangatnya untuk bebas. Namun, masih mungkin untuk melatih anak kucing Anda melakukan beberapa perilaku yang cocok dengan Anda dan rumah Anda.<br />
Melatih Perilaku<br />
<br />
Anak kucing mempunyai keingintahuan dan hasrat yang tinggi untuk mengenal dan belajar sehingga dapat memperbaiki perilaku yang tidak Anda sukai. Sebagai contoh, pelatihan dasar yang baik akan mengurangi keinginannya melompat ke meja dapur atau kompor.<br />
<br />
Cara terbaik mengurangi anak kucing melakukan kebiasaan buruk adalah dengan mengatakan "Jangan!" dengan nada agak keras. Jika ini tidak berhasil, sedikit cipratan dari botol semprot atau pistol air akan membuat ia mengerti.<br />
<br />
JANGAN pernah memukul anak kucing untuk menegakkan disiplin -- ini hanya mendorongnya menjadi kucing penakut yang kelak membuat Anda frustasi.<br />
<br />
Melatih Buang Air<br />
<br />
Kebanyakan kucing secara alamiah merupakan binatang bersih sehingga Anda seharusnya tidak banyak masalah untuk melatih anak kucing membuang kotorannya.<br />
<br />
Putuskan dimana Anda inginkan anak kucing mempunyai toiletnya (apakah berupa bak kotoran atau tempat tertentu di taman) dan letakkan anak kucing di sana pertama kali di pagi hari, terakhir di malam hari, setelah tidur dan setelah makan. Ia akan secepatnya menyadari kalau setiap saat perlu buang air maka ia butuh tempat itu.<br />
<br />
Melatih Pergaulan<br />
<br />
Pergaulan merupakan bagian penting dalam perkembangan anak kucing untuk mengajarinya berinteraksi dengan manusia, binatang lain, dan tempat tinggalnya.<br />
<br />
Ingat, anak kucing itu ringkih dan diperlukan pengawasan jika berdekatan dengan anak-anak.<br />
<br />
Memperbanyak Pengalaman<br />
<br />
Untuk mengurangi rasa takut anak kucing terhadap sesuatu yang tidak dikenalnya, perkenalkan mereka kepada berbagai pengalaman dan suara sejak saat muda. Pengenalan bertahap kepada suara pengisap debu, mesin cuci, bel pintu, orang baru, dan suara-suara lain sehari-hari akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya.<br />
<br />
Anak kucing sebaiknya juga dibiasakan mengenal suara-suara, pemandangan, dan bau-bauan di luar rumah seperti lalu lintas dan gonggongan anjing, tetapi dengan cara sedikit-sedikit agar tidak membuat mereka jera.<br />
<br />
Seperti kita, anak kucing mempunyai bahasa tubuh sendiri untuk menunjukkan kepada sekelilingnya bagaimana perasaan mereka.<br />
<br />
Ini beberapa contoh bagaimana Anda dapat menebak suasana hati anak kucing Anda.<br />
Mendongakkan dan menggerakkan kepalanya ke belakang -- seseorang mendatanginya terlalu dekat.<br />
Setengah matanya tertutup dan memutar sedikit telinganya ke samping -- anak kucing Anda sedang merasa nyaman dengan dirinya<br />
Mengarahkan telinganya, memutarnya ke belakang, dan mengecilkan pupil matanya -- ini adalah peringatan. Anak kucing Anda sedang marah, jadi tinggalkan dia sejenak.<br />
Pupil matanya membesar meskipun di cahaya terang -- anak kucing Anda terkejut.<br />
Mengarahkan telinganya, dan membuka matanya lebar-lebar -- anak kucing Anda ingin bermain!<br />
Mencondongkan telinganya ke belakang, menutup matanya dan sedikit menengok -- sedang mengajak berdamai. Anak kucing Anda memberitahu Anda bahwa dia tidak akan membahayakan Anda dan berharap dia mendapat perlakuan yang sama.<br />
<br />
Tanda "bau-bauan" bagi anak kucing Anda<br />
<br />
Anak kucing benar-benar merupakan binatang yang tergantung daerah yang didiaminya dan menggunakan tanda-tanda aromatik yang disebut pheromones untuk membantu membangun dan memelihara "milik" mereka.<br />
<br />
Bau-bauan ini merupakan "tanda" yang penting untuk berkomunikasi dengan kucing lain dan dipancarkan oleh sejumlah kelenjar di sekujur tubuh anak kucing.<br />
<br />
Anak kucing menikmati sentuhan tubuh untuk ketentraman dan kasih sayang. Jadi menggosokkan pipinya ke Anda menunjukkan tidak hanya berarti mengambil atau meninggalkan tanda bau-bauan, tetapi juga berarti membuat hubungan berdasarkan kontak fisik.<br />
<br />
<img alt="http://nikensekarsari.com/wp-content/uploads/2010/06/anak-kucing-luccuuuu.jpg" height="577" src="http://nikensekarsari.com/wp-content/uploads/2010/06/anak-kucing-luccuuuu.jpg" style="cursor: -moz-zoom-in;" width="769" />blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-89528436559651993062011-10-06T06:38:00.000-07:002011-10-06T06:38:02.519-07:00Merawat Kucing<img alt="http://2.bp.blogspot.com/_dhOHwFzA1I4/TOVYeZX3TqI/AAAAAAAADEk/glLLQ-C098g/s1600/kucing-lucu-lucu.jpg" src="http://2.bp.blogspot.com/_dhOHwFzA1I4/TOVYeZX3TqI/AAAAAAAADEk/glLLQ-C098g/s1600/kucing-lucu-lucu.jpg" /><br />
<br />
<br />
Sehebat-hebatnya kita merawat kucing pasti adalah suatu hal yang membuat kucing kita akhirnya jatuh sakit. Walaupun kita bisa saja meminimalkan tapi terkadang kucing masih saja terkena penyakit kucing.<br />
<br />
Salah satu poin utama dalam merawat kucing adalah mengetahui kapan mereka sakit. Yaitu dengan melihat tanda-tanda kucing yang sakit. Tanda-tanda ini sama untuk kucing apapun seperti kucing persia,kucing anggora atau jenis kucing lainnya dan juga sama rata baik itu kucing muda atau kucing yang tua.<br />
<br />
<img alt="http://1.bp.blogspot.com/_4vX0NYlpoz8/SfmhC6cudHI/AAAAAAAAAEw/EQh4FSIfTC0/S760/kucing+lucu.jpg" src="http://1.bp.blogspot.com/_4vX0NYlpoz8/SfmhC6cudHI/AAAAAAAAAEw/EQh4FSIfTC0/S760/kucing+lucu.jpg" /><br />
<br />
Berikut ciri-ciri kucing sedang sakit :<br />
<br />
1. Kelelahan dan lesu<br />
2. Menggelengkan kepala secara berlebihan<br />
3. Selera menurun ataupun bahkan meningkat secara mencolok<br />
4. Juga mengkonsumsi air secara berlebihan<br />
5. Adanya cairan abnormal yang keluar dari lubang-lubang di tubuh contohlah mata kucing, hidung, telinga dsb.<br />
6. Sulit membuang kotoran<br />
7. Berat badan dapat naik ataupun menurun dengan mencolok<br />
8. Menjadi lebih agresif dan hiperaktif<br />
9. Berjalan pincang, bahkan sulit untuk berdiri<br />
10. Ada bagian-bagian tubuh kucing yang membengkak<br />
<br />
Anda menemukan salah satu ciri-ciri kucing sakit diatas. Segera periksakan ke dokter atau minimal tanyakan ke dokter "apakah kucing sakit atau tidak dapat mempengaruhi kesehatan kucing".Karena dengan mengetahui tanda-tanda cara merawat kucing yang paling baik.<br />
<br />
<img alt="http://4.bp.blogspot.com/_dhOHwFzA1I4/TOVYnYrTdDI/AAAAAAAADEw/PwqUlJ1gMag/s1600/kucing-lucu.jpg" height="577" src="http://4.bp.blogspot.com/_dhOHwFzA1I4/TOVYnYrTdDI/AAAAAAAADEw/PwqUlJ1gMag/s1600/kucing-lucu.jpg" style="cursor: -moz-zoom-in;" width="721" /><br />
<br />
Beberapa tips dalam merawat kucing :<br />
<br />
* Mengetahui makanan kucing yang baik.<br />
* Tips mengadopsi kucing persia<br />
* Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan kucing<br />
* Cara Merawat kucing bukan hanya sekedar kucing anda juga harus memikirkan tempat merawat kucing nantinya.<br />
* Dan jika ingin mengembangbiakkan. Cara merawat kucing yang terbaik adalah dengan mengetahui usia pengembangbiakkan kucing.<br />
<br />
Tentu saja cara merawat kucing diatas masih sedikit. Masih banyak yang harus diketahui oleh para cat lover jika ingin merawat kucing dengan baik. Tapi sebenarnya menurut saya kunci utama dalam cara merawat kucing adalah kasih sayang.<br />
<br />
Karena dengan kasih sayang otomatis, maka kita akan terus belajar dan belajar tentang bagaimana cara merawat kucing yang baik.<br />
<br />
Apakah cara merawat kucing itu sulit? Tidak! asal kita mau pasti bisa. Kadang-kadang karena kita tidak tahu saja hingga itu terasa sulit. Tapi jika kita sudah mengetahuinya. Maka metode apapun dalam merawat kucing bisa kita makan lahap dengan cepat.<br />
<br />
Merawat kucing? Siapa takut.... !<br />
<br />
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/_SpMunvzETPI/TBQ6UlSevWI/AAAAAAAAAAw/-W2Zwb0HIPg/s1600/kucing+lucu+2.jpg" src="http://3.bp.blogspot.com/_SpMunvzETPI/TBQ6UlSevWI/AAAAAAAAAAw/-W2Zwb0HIPg/s1600/kucing+lucu+2.jpg" style="height: 366px; width: 690px;" />blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-67157807824524757652011-10-06T06:36:00.000-07:002011-10-06T06:36:08.284-07:00NILAI ETIS DAN ESTETIS PELIHARAAN SAYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-8tDJSG22YCg/To2uvwBWD3I/AAAAAAAAAFQ/ROM6XKGOIlY/s1600/adu.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-8tDJSG22YCg/To2uvwBWD3I/AAAAAAAAAFQ/ROM6XKGOIlY/s1600/adu.jpeg" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/nilai-etis-dan-estetis-peliharaan-saya.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> Orang menyebutnya Ayam Bangkok, meski belum tentu memiliki hubungan geneaologi yang dekat dengan ayam-ayam dari Bangkok, Thailand. Ayam Bangkok adalah nama untuk ayam-ayam petarung yang memiliki bobot badan lebih binggi dari rata-rata ayam kampung, memiliki pertulangan dan perototan yang lebih besar, berperawakan gagah, bermata tajam, dan memiliki suara kokok yang besar dan serak. <br />
<br />
Sebetulnya, Ayam Bangkok asli Thailand, Ayam Bangkok lokal, dan Ayam Kampung khas Indonesia, memiliki moyang yang sama, yaitu Ayam Hutan Merah (<span style="font-style: italic;">Red Jungle Fowl</span>). Beberapa penelitian membuktikan, dari tetua Ayam Kampung biasa, dapat dihasilkan turunan-turunan yang memiliki performen yang sama dengan Ayam Bangkok dari Thailand melalui teknik seleksi sederhana, misalnya <span style="font-style: italic;">line breeding</span> atau <span style="font-style: italic;">mass breeding</span>. Salah satu peneliti yang saya ketahui telah berhasil membuktikan hal ini adalah Ir. Surono Danu dari Lampung Tengah. Ayam Bangkok ‘rekayasa’ dapat dibuat benar-benar mirip aslinya, misalnya bobot pukulan yang berat, warna merah yang cerah dan menyala disertai bulu hitam yang agak bule atau kekuning-kuningan, adanya bulu rawis di pangkal paha, suara yang berat dan serak, tahan pukul, berototan dan pertulangan yang besar dan kasar, serta tipe gaya tarung yang konservatif. Dengan demikian, sebetulnya istilah Ayam Bangkok sudah tidak relevan lagi. Sehubungan dengan adanya kekacauan istilah ini, beberapa penghobi mencari istilah lain, misalnya Ayam Sabung atau Ayam Laga, tidak peduli dari ras dan bangsa mana ayam itu berasal.<br />
<br />
Dari literature-literatur yang ada, telah diketahui bahwa budaya sabung ayam sudah ada di Nusantara sejak berabad-abad lalu. Salah satu cerita kuno menerangkan bahwa Raja Pajajaran menyelipkan sebutir telur ayam sabung di sisi keranjang anaknya yang dibuang. Kelak, jika suatu ketika ada ayam yang mampu mengalahkan ayam-ayam kerajaan, maka dipastikan ayam tersebut adalah turunan ayam Sang Raja, yang notabene berasal dari telur yang diselipkan di keranjang bayi... Demikianlah penggalan cerita Manarah alias Ciung Wanara, si anak raja yang dibuang, yang akhirnya kembali ke istana lantaran ayam Ciung Wanara merajai berbagai kalang ayam di berbagai tempat. <br />
<br />
Dari literature diketahui pula bahwa selain ayam kampung, beberapa ayam asli Indonesia yang biasa dijadikan ayam sabung adalah Ayam Bali yang terkenal karena kelincahannya, Ayam Banten yang terkenal karena bobot pukulan dan ketahanan fisiknya, Ayam Ciparage yang terkenal karena pertulangannya yang besar, Ayam Batu dari Padang yang terkenal karena kecepatannya, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">POLEMIK ANTARA HOBI DAN JUDI</span><br />
<br />
Ayam sabung identik dengan perjudian meski tidak semua penghobi ayam sabung menyukai judi. Saya misalnya, menyukai ayam sabung karena kegagahannya yang memiliki nilai estetik, dan agresifitasnya yang mencirikan semangat hidup. Memang sudah kodratnya ayam jantan itu pasti bertarung untuk mencapai kepastian status sosial mereka. Bukan hanya ayam, hampir semua hewan memiliki naluri seperti itu. Ketentraman sosial hewan akan terkendali apabila telah terbentuk strata berdasarkan kekuatan, melalui pertarungan antar sesama. <br />
<br />
Para Raja dan Pembesar dahulu kala menjadikan ayam sabung sebagai simbol status. Ajang pertarungan ayam dijadikan media silaturrahmi. Tidak ada perjudian karena yang dicari hanya kepuasan batin semata. <br />
<br />
Di Bali, sabung ayam menggunakan pisau adalah tradisi turun temurun yang memiliki nilai sakral, demikian pula di banyak tempat lainnya di Indonesia. Namun bagi penghobi seperti saya, pertarungan ayam hanyalah media olah fisik (olahraga) yang alami untuk mencapai kebugaran, kesehatan, dan perototan yang baik tanpa menghilangkan sifat alamiah ayam-ayam itu, untuk mencapai tujuan etis dan estetis dari pemeliharaannya, yakni menginspirasikan semangat hidup dan keindahan bentuk. Tak lebih. </div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166278319999187494.post-82724684372805994312011-10-06T06:34:00.001-07:002011-10-06T06:34:38.945-07:00Ayam Bangkok: CARA PEMILIHAN INDUK DAN PERAWATAN AYAM BANGKOK<strong><br />
</strong> <br />
<hr size="1" style="color: #daefc6;" /> Untuk mendapatkan ayam bangkok unggul kita harus tau keturunan dan asal usul induk.Lebih bagus kalau induk berasal dari kalangan juara,kalau tidak bagaimana cara mendapatkan induk ?.Caranya adalah dengan menyeleksi induk lokal yang ada (bukan dari keturunan juara) yaitu dengancara diadu induk betina sama induk betina dan perhatikan cara bertarungnya dan hasil yang baik adalah leher dan kepala lawannya lebih banyak memar dan membesar.Begitu pula untuk induk jantan diadu dulu selama lebih kurang 2 babak air dan perhatikan pola bertarungnya.Untuk hasil terbaik adalah induk jantan hanya melakukan pada pukulan leher dan kepala,pukulan seperti ini dapat mematahkan leher serta membuat kepala lawan robek atau kepala lawannya memar dan membesar.Setelah itu baru induk dirawat untuk dikawainkan.<br />
<br />
<br />
Ciri-ciri induk betina yang bagus<br />
<br />
1. Kepala seperti kepala ular,kalau dilihat dari depan<br />
2. Mata menjorok kedalam dan bersih<br />
3. Badan kalau dipegang seperti botol atau seperti batang pinang<br />
4. Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang<br />
5. Tulang sapit udang lebar (tulang dibawah pangkal ekor) 3 – 4 jari<br />
6. Tidak pernah sakit dari anakan<br />
7. Kalau dapat ada tajinya lebih bagus<br />
8. Bulu mengkilat<br />
<br />
<br />
Ciri-ciri induk jantan yang bagus<br />
<br />
1. Kepala seperti buah pinang<br />
2. Tulang kepala tebal dengan alis menjorok keluar<br />
3. Tulang leher rapat<br />
4. Kepak sayap rapat ke badan<br />
5. Paruh melengkung sepeti paruh elang dan agak panjang<br />
6. Kaki dan sisik kering<br />
7. Jari kaki halus dan panjang<br />
8. Tulang ekor(tulang sapit udang) rapat dan keras<br />
9. Mempunyai kokok yang besar<br />
10. Bulu mengkilat<br />
11. Memiliki badan yang bulat seperti batang pinang<br />
12. Memiliki tulang yang kokoh dan tegak seperti burung elang<br />
<br />
<br />
Usahakanlah dari anak ayam sampai ayam dewasa dalam pemberian pakan memenuhi kebutuhan ayam sesuai dengan umurnya.Ayam yang terpenuhi nilai pakannya dan tak akan pernah sakit merupakan modal utama untuk menjadi petarung yang tangguh.Umur induk jantan baru bisa diambil keturunannya setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami satu kali masa mabung/ganti bulu dan untuk induk betina setelah 3 kali masa bertelur.Tapi pengalaman yang saya dapati makin tua induk jantan ataupun induk betina semakin bagus,selagi induk tersebut masih produktif dan masih mau kawin.<br />
<br />
<br />
YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI AYAM PETARUNG<br />
<br />
1. Selain bertulang kokoh dan rapat,ayam aduan kalau berdiri tegak elang.Ayam seperti ini kalau berkelahi kepalanya tegak keatas untuk mematuk kepala lawan dan mempunyai kekuatan mendorong yang besar waktu berkelahi.<br />
<br />
2. Mempunyai kepak sayap yang rapat kebadan,sehingga waktu berkelahi kepala lawan susah masuk kesela-sela sayap dan pukulan lawan juga sulit masuk ke kepak sayap ayam,memiliki bulu sayap dan ekor yang lengkap.<br />
<br />
3. Mempunyai sisik kaki yang kering dan keras.Sewaktu adu pukulan ayam takkan merasa sakit dan memiliki ruas tulang leher yang rapat.<br />
<br />
4. Mempunyai jari kaki yang kecil dan panjang.Ayam seperti ini mempunyai pukulan yang menyakitkan.<br />
<br />
5. Mempunyai kaki yang pipih,dimana bagian samping lebih lebar dari bagian kaki depannya.Ayam seperti ini memiliki pukulan yang mematikan.<br />
<br />
6. Mempunyai tulang sapit udang/tulang kloaka yang rapat dan keras.Kalau rapat ayam rajin melakukan pukulan dan memiliki napas yang lebih panjang.Semakin keras tulang kloaka/sapit udang semakin keras pula pukulan yang dimilikinya.<br />
<br />
7. Memiliki kepala seperti buah pinang dan bulu yang tebal.Kepala seperti ini mempuyai kelincahan mematuk lawan.Dan bulu yang tebal berfungsi untuk menahan pukulan yang diterima.<br />
<br />
8. Memiliki pukulan menyilang atau menggunting.Ayam seperti ini mampu mematahkan leher lawannya.Ayam ini kalau hendak memukul posisi kakinya tidak sejajar,posisi kakinya seperti hendak melangkah.<br />
<br />
9. Mempunyai kaki yang besar pada pergelangan kaki.Kaki dari lutut sampai kepergelangan kaki makin besar.Ayam seperti ini memiliki pukulan yang keras.<br />
<br />
10. Untuk ayam pukul pilih ayam yang memiliki pergelangan kaki yang besar sedangkan untuk ayam taji pilih ayam yang memilki pergelangan kaki kecil atau sedang.<br />
<br />
<br />
WARNA - WARNA BULU AYAM ADUAN/BANGKOK PERLU DIPERHITUNGKAN<br />
<br />
Selain kepintarannya berkelahi ayam bangkok/aduan memiliki warna bulu yang beragam.Ada sebagian penghobi suka mengoleksi ayam aduan dengan warna dan corak bulu tertentu.Sebetulnya warna bulu mempunyai pengaruh terhadap penampilan ayam aduan/bangkok,bahkan bisa mempengaruhi mental lawannya.Dibawah ini ada beberapa warna dan corak bulu ayam menurut kelasnya :<br />
<br />
1. Wiring Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring kuning. Corak warna wiring adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuningkeemasan dan memiliki kaki dan paruh berwarna kuning maka disebut sebagai wiring kuning. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut wiring galih.<br />
<br />
2. Taduang/hitamBulu ayam bangkok yang berkelas setelah wiring adalah taduang/hitam, rawis dan bulu hias juga hitam.Kalau paruh,kaki dan mata juga hitam maka disebut sipatuang rimbo.Ayam sipatuang rimbo ini memiliki keistimewaan atau tuah yang akan kita bahas nantinya.<br />
<br />
3. Bangkeh berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam bangkeh memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut bangkeh emas dan jika warna bulu lebih gelap kemerahan disebut dengan bangkeh api.<br />
<br />
4. Kanso/klabu Warna kanso memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan kanso monyet dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut kanso api.<br />
<br />
5. Kuriak/Jali Warna kuriak adalah warna yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam catatan ada garis-garis kecil.Atau campuran beberapa warna dimana setiap helai bulunya bergaris-garis kecil.Seperti hitam-putih-hitam-putih ada juga abu-abu-putih abu-abu-putih dan begitu juga warna yang lainnya. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.<br />
<br />
6. Kinantan/putihWarna putih kinantan adalah warna bulu putih.rawis dan bulu hias juga putih ditambah sisik dan mata juga putih.ayam warna ini memiliki tuah/keistimewaan dari ayam yang lain. Ada juga warna putih usu adalah warna bulu putih semua termasuk bulu hias dan bulu rawis,kaki berwarna kuning dan paruh berwarna putih.warna usu ini juga punya keistimewaan ,kita bahas pada bab berikutnya.<br />
<br />
Warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Didalam pertarungan warna bulu memegang peranan cukup berarti karena warna bulu bisa mempengaruhi mental lawan. Warna wiring,taduang,dan bangkeh adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.<br />
<br />
by Ian antono<br />
<br />
Source: <a href="http://mutiaraayam.blogspot.com/" target="_blank"><span style="color: darkred;"><b>mutiaraayam</b></span></a><br />
<br />
<!-- google_ad_section_start(name=default) --> <div class="date-outer"> <h2 class="date-header"><span>Sabtu, 20 Maret 2010</span></h2><div class="date-posts"> <div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="4446903909658778228"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/gundul-01.html">Gundul 01</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SgikL72rI/AAAAAAAAATo/G9CnYcTCbC0/s1600-h/IMG0049A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450657964714875570" src="http://4.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SgikL72rI/AAAAAAAAATo/G9CnYcTCbC0/s400/IMG0049A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SfffMtO5I/AAAAAAAAATg/4S3IH6wJvPg/s1600-h/IMG0047A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450656812324699026" src="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SfffMtO5I/AAAAAAAAATg/4S3IH6wJvPg/s400/IMG0047A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Gundul 01 adalah ayam muda yang dibeli di Thailand seharga sekitar Rp. 30 juta. Sayang, ayam ini mengalami cidera dalam perjalanan sehingga saat ini masih dalam perawatan. </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn">bataragema</span> </span> <span class="post-timestamp"> di <a class="timestamp-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/gundul-01.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2010-03-20T03:08:00-07:00">03.08</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/gundul-01.html#comments" onclick="">2 komentar</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1685943862"> <a href="http://herfreshinfo.blogspot.com/post-edit.g?blogID=2513583470893559572&postID=4446903909658778228" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> <div class="post-share-buttons"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> Label: <a href="http://strainzonda.blogspot.com/search/label/Koleksi%20Teman" rel="tag">Koleksi Teman</a> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="7725909736868702410"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/brumbun-01.html">Brumbun 01</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SdXKDq7YI/AAAAAAAAATY/d5UEcA6Z_Sw/s1600-h/IMG0062A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450654470187445634" src="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SdXKDq7YI/AAAAAAAAATY/d5UEcA6Z_Sw/s400/IMG0062A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Sc3-JUH-I/AAAAAAAAATQ/OUkIhE6-okQ/s1600-h/IMG0060A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450653934413946850" src="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Sc3-JUH-I/AAAAAAAAATQ/OUkIhE6-okQ/s400/IMG0060A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Scfldlp8I/AAAAAAAAATI/lOApZOomOLI/s1600-h/IMG0057A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450653515471235010" src="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Scfldlp8I/AAAAAAAAATI/lOApZOomOLI/s400/IMG0057A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Ayam lokal tak kalah dengan ayam import : tulang besar - otot besar. </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn">bataragema</span> </span> <span class="post-timestamp"> di <a class="timestamp-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/brumbun-01.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2010-03-20T02:56:00-07:00">02.56</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/brumbun-01.html#comments" onclick="">0 komentar</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1685943862"> <a href="http://herfreshinfo.blogspot.com/post-edit.g?blogID=2513583470893559572&postID=7725909736868702410" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> <div class="post-share-buttons"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> Label: <a href="http://strainzonda.blogspot.com/search/label/Koleksi%20Teman" rel="tag">Koleksi Teman</a> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="8390248085386894717"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/ireng-01.html">Ireng 01</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SZiuQBwsI/AAAAAAAAATA/XYh8k6AOD8I/s1600-h/IMG0043A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450650270835000002" src="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SZiuQBwsI/AAAAAAAAATA/XYh8k6AOD8I/s400/IMG0043A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Ireng 01 didatangkan langsung dari Thailand, dibeli dengan harga sekitar Rp. 130 juta (konversi ke kurs lokal), merupakan turunan juara (Champion) di Thailand. Ireng 01 belum mempunyai catatan tarung di kalang2 Nusantara. Saat ini Ireng 01 hanya dijadikan pacek di peternakan AH. </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn">bataragema</span> </span> <span class="post-timestamp"> di <a class="timestamp-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/ireng-01.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2010-03-20T02:40:00-07:00">02.40</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/ireng-01.html#comments" onclick="">1 komentar</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1685943862"> <a href="http://herfreshinfo.blogspot.com/post-edit.g?blogID=2513583470893559572&postID=8390248085386894717" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> <div class="post-share-buttons"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> Label: <a href="http://strainzonda.blogspot.com/search/label/Bibit%20Unggul" rel="tag">Bibit Unggul</a> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="5361831264814477090"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/jalak-01.html">Jalak 01</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SM7v_jkwI/AAAAAAAAASo/Iw23lMybdOs/s1600-h/IMG0073A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450636407148352258" src="http://4.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SM7v_jkwI/AAAAAAAAASo/Iw23lMybdOs/s400/IMG0073A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SMn-3ECbI/AAAAAAAAASg/Ax3MCY7fsGg/s1600-h/IMG0069A.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450636067541879218" src="http://2.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6SMn-3ECbI/AAAAAAAAASg/Ax3MCY7fsGg/s400/IMG0069A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Jalak 01 adalah ayam petarung lokal namun telah menumbangkan 5 jago import. Jago-jago import yang telah tumbang itu, semuanya mampu dikalahkan dalam waktu kurang dari 1 ronde (1 ronde sekitar 15 menit), 4 diantaranya mati di laga (kalang, gelanggang atau arena). Jalak 01 dibeli pengusaha lokal dengan harga lebih dari Rp. 100 juta di Jakarta. Saat ini Jalak 01 dijadikan pacek utama di peternakan AH (lokasi tak dipublikasikan untuk keamanan). Jalak 01 terpaksa pensiun dini sehubungan tak ada lagi lawan di kalangan-kalangan papan atas... ck..ck..ck... </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn">bataragema</span> </span> <span class="post-timestamp"> di <a class="timestamp-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/jalak-01.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2010-03-20T01:44:00-07:00">01.44</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/jalak-01.html#comments" onclick="">1 komentar</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1685943862"> <a href="http://herfreshinfo.blogspot.com/post-edit.g?blogID=2513583470893559572&postID=5361831264814477090" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> <div class="post-share-buttons"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> Label: <a href="http://strainzonda.blogspot.com/search/label/Bibit%20Unggul" rel="tag">Bibit Unggul</a> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div></div></div><h2 class="date-header"><span>Sabtu, 13 Maret 2010</span></h2><a href="" name="5643338514703405214"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://strainzonda.blogspot.com/2010/03/bibit-betina.html">BIBIT BETINA</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4o7-RCII/AAAAAAAAASY/iKCrh4m0Of8/s1600-h/001a-2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450543724969920642" src="http://3.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4o7-RCII/AAAAAAAAASY/iKCrh4m0Of8/s400/001a-2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4dgQ6GkI/AAAAAAAAASQ/XlQq42FLy2M/s1600-h/001a-3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450543528553355842" src="http://3.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4dgQ6GkI/AAAAAAAAASQ/XlQq42FLy2M/s200/001a-3.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 150px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4RTzdDDI/AAAAAAAAASI/BS3XPW_a_To/s1600-h/001a-4.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450543319050161202" src="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4RTzdDDI/AAAAAAAAASI/BS3XPW_a_To/s200/001a-4.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 150px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4DTMtw4I/AAAAAAAAASA/KPMLI9gbACg/s1600-h/001a-1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450543078369510274" src="http://1.bp.blogspot.com/_oJ-TYEMxhvM/S6Q4DTMtw4I/AAAAAAAAASA/KPMLI9gbACg/s200/001a-1.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 150px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<br />
Kode :<br />
<span style="font-weight: bold;">001A (Grand Parent Stock Betina)</span><br />
Warna :<br />
<span style="font-weight: bold;">Blorok atau Brumbun</span><br />
Warna Shank :<br />
<span style="font-weight: bold;">Putih bercorak hitam</span><br />
Pertulangan :<br />
<span style="font-weight: bold;">Sedang</span><br />
Gaya tarung :<br />
<span style="font-weight: bold;">Ngalung dan Nyayap</span><br />
Kecepatan/speed :<br />
<span style="font-weight: bold;">Tinggi</span><br />
Akurasi pukulan :<br />
<span style="font-weight: bold;">Tinggi</span><br />
<br />
Memilih bibit betina jauh lebih rumit dibanding memilih bibit jantan. Bibit jantan juara mudah dicari. Bibit betina yang bagus tak bisa dibeli dari sembarang orang. Lagi pula jarang sekali peternak ayam sabung mau menjual ayam betinanya.<br />
<br />
Saya mengambil bibit betina dari seorang teman lama di Bekasi Barat yang sudah saya maklumi reputasinya dalam pengelolaan ayam sabung. Bibit betina yang saya beli adalah turunan juara yang memiliki kelebihan dalam hal gaya tarung, kecepatan, dan akurasi pukulan. </div>blog yusufhttp://www.blogger.com/profile/15004145789299476568noreply@blogger.com33