Awal mula motivasi untuk beternak burung selain hobi adalah rasa penasaran ingin mencoba sesuatu yang baru. Saya coba mengkonsultasikan ke rekan-rekan sesama penggemar burung berkicau yang sudah berpengalaman dibidang penangkaran, burung apa yang paling mudah ditangkarkan selain kenari, ternyata jawabannya adalah burung kacer. Kebetulan sekali di rumah sudah ada burung kacer, saya tertarik dengan burung kacer ini karena memang burung kacer adalah burung yang exotik, selain kicauannya yang merdu juga gaya ketika bertarung sangat menarik. Setelah saya renungkan dan fikir-fikir akhirnya saya putuskan untuk mencoba beternak burung kacer, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kacer adalah sebagai berikut:
1. Kandang ternak
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak adalah ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm dan tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180? karena ukuran tersebut menyesuaikan dengan lebar strimin, setiap pembelian strimin mempunyai lebar standar 90 cm.
untuk rangka kandang adalah dari kayu balo, penggunaan kayu ini mengingat sifat kayu yang keras, insyaAllah tahan terhadap serangan rayap dan cuaca dan harganya relatif lebih murah dari pada kayu jati.
Persyaratan yang ideal untuk sebuah kandang penangkaran burung adalah:
a. Tumbuh-tumbuhan
b. Kolam/ bisa disiasati dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. Tempat makan dan minum
d. Pangkringan
e. Glodok sarang
f. Tulang sotong
contoh kandang penangkaran:
contoh glodog (tempat untuk bersarang):
2. Indukan burung
Kualitas indukan kacer mempunyai pengaruh terhadap kualitas anakannya, oleh sebab itu, indukan kacer hendaknya dipilih yang mempunyai kualitas bagus yang cirinya kurang lebih sebagai berikut:
- Tidak cacat secara fisik
- bentuk badan yang besar dan panjang
- gerakkan gesit, enerjik, dan sorot mata tajam
- telah memasuki masa birahi (kira-kira di atas 10 bulan)
- rajin berkicau
catatan:
a. Indukan jantan bisa berasal dari tangkapan muda hutan yang sudah berumur lebih dari 10 bulan
b. Indukan betina diusahakan mencari indukan betina yang sudah jinak, biasanya indukan betina yang sudah jinak berasal dari burung hasil penangkaran juga yang berumur kurang lebih 1 tahun ke atas.
contoh kedua indukan yang sudah jodoh:
contoh indukan jantan:
contoh indukan betina:
3. Penjodohan
Masukkan calon indukan jantan ke dalam kandang penangkaran, kemudian masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lalu tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke dalam kandang penangkaran, lalu diamati sampai kedua calon indukan tampak akur, dalam hal ini si jantan akan berkicau terus menerus dan ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sambil ngleper-ngleper. Kalo sudah ada tanda-tanda seperti hal tersebut baru si betina dilepas ke kandang penangkaran.
4. Masa Bertelur
Setelah indukan dicampur tidak beberapa lama si betina akan bertelur, biasanya burung kacer bertelur 2-3 butir, jangan lupa selalu menyediakan tulang sotong selama proses penjodohan karena tulang sotong sangat membantu dalam proses pembuatan cangkang telur supaya kuat.
5. Pengeraman
masa pengeraman pada burung kacer biasanya berkisar selama 14 hari sejak telur pertama keluar.
6. Masa penetasan
Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari, maka telur akan menetas. Perhatian: untuk mengetahui apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan melihat kondisi lingkungan kandang sekitar apakah ada sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari setiap pagi mengeceknya, seandainya sudah ada sisa cangkang yang dibuat segera memberikan makanan tambahan berupa kroto segar dan jangkrik.
7. Meloloh
Pada masa meloloh, cukup memberikan makanan hidup (jangkrik, belalang, ulat, kroto) setiap pagi, siang jam 10 dan jam 2 dan sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok dan mau makan sendiri.
Biasanya anakan umur 3 minggu sudah bisa keluar glodok, umur 4 minggu anakan sudah belajar makan dengan cara ikut mematuk-matuk jangkrik yang diberikan oleh induknya, sedangkan untuk bisa makan sendiri umur 5 minggu.
8. Mensapih anak
mensapih anak ketika, si anak sudah mau makan sendiri atau ketika si indukan sudah mulai mematuki anak ketika anak mendekat, itu pertanda si indukan sudah mau bertelur lagi.
Setelah hal tersebut, segera si anak disapih dalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, setiap pagi dan sore diberi kroto yang dicampur dengan voor halus. Untuk burung hasil penangkaran sangat mudah sekali membiasakan dengan voor.
Demikian sekilas pengalaman saya dalam beternak burung kacer, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba beternak burung, dan semoga populasi burung kacer di Indonesia tidak punah dengan semakin banyaknya penangkar-penangkar baru, terima kasih!
1. Kandang ternak
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak adalah ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm dan tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180? karena ukuran tersebut menyesuaikan dengan lebar strimin, setiap pembelian strimin mempunyai lebar standar 90 cm.
untuk rangka kandang adalah dari kayu balo, penggunaan kayu ini mengingat sifat kayu yang keras, insyaAllah tahan terhadap serangan rayap dan cuaca dan harganya relatif lebih murah dari pada kayu jati.
Persyaratan yang ideal untuk sebuah kandang penangkaran burung adalah:
a. Tumbuh-tumbuhan
b. Kolam/ bisa disiasati dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. Tempat makan dan minum
d. Pangkringan
e. Glodok sarang
f. Tulang sotong
contoh kandang penangkaran:
contoh glodog (tempat untuk bersarang):
2. Indukan burung
Kualitas indukan kacer mempunyai pengaruh terhadap kualitas anakannya, oleh sebab itu, indukan kacer hendaknya dipilih yang mempunyai kualitas bagus yang cirinya kurang lebih sebagai berikut:
- Tidak cacat secara fisik
- bentuk badan yang besar dan panjang
- gerakkan gesit, enerjik, dan sorot mata tajam
- telah memasuki masa birahi (kira-kira di atas 10 bulan)
- rajin berkicau
catatan:
a. Indukan jantan bisa berasal dari tangkapan muda hutan yang sudah berumur lebih dari 10 bulan
b. Indukan betina diusahakan mencari indukan betina yang sudah jinak, biasanya indukan betina yang sudah jinak berasal dari burung hasil penangkaran juga yang berumur kurang lebih 1 tahun ke atas.
contoh kedua indukan yang sudah jodoh:
contoh indukan jantan:
contoh indukan betina:
3. Penjodohan
Masukkan calon indukan jantan ke dalam kandang penangkaran, kemudian masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lalu tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke dalam kandang penangkaran, lalu diamati sampai kedua calon indukan tampak akur, dalam hal ini si jantan akan berkicau terus menerus dan ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sambil ngleper-ngleper. Kalo sudah ada tanda-tanda seperti hal tersebut baru si betina dilepas ke kandang penangkaran.
4. Masa Bertelur
Setelah indukan dicampur tidak beberapa lama si betina akan bertelur, biasanya burung kacer bertelur 2-3 butir, jangan lupa selalu menyediakan tulang sotong selama proses penjodohan karena tulang sotong sangat membantu dalam proses pembuatan cangkang telur supaya kuat.
5. Pengeraman
masa pengeraman pada burung kacer biasanya berkisar selama 14 hari sejak telur pertama keluar.
6. Masa penetasan
Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari, maka telur akan menetas. Perhatian: untuk mengetahui apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan melihat kondisi lingkungan kandang sekitar apakah ada sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari setiap pagi mengeceknya, seandainya sudah ada sisa cangkang yang dibuat segera memberikan makanan tambahan berupa kroto segar dan jangkrik.
7. Meloloh
Pada masa meloloh, cukup memberikan makanan hidup (jangkrik, belalang, ulat, kroto) setiap pagi, siang jam 10 dan jam 2 dan sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok dan mau makan sendiri.
Biasanya anakan umur 3 minggu sudah bisa keluar glodok, umur 4 minggu anakan sudah belajar makan dengan cara ikut mematuk-matuk jangkrik yang diberikan oleh induknya, sedangkan untuk bisa makan sendiri umur 5 minggu.
8. Mensapih anak
mensapih anak ketika, si anak sudah mau makan sendiri atau ketika si indukan sudah mulai mematuki anak ketika anak mendekat, itu pertanda si indukan sudah mau bertelur lagi.
Setelah hal tersebut, segera si anak disapih dalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, setiap pagi dan sore diberi kroto yang dicampur dengan voor halus. Untuk burung hasil penangkaran sangat mudah sekali membiasakan dengan voor.
Demikian sekilas pengalaman saya dalam beternak burung kacer, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba beternak burung, dan semoga populasi burung kacer di Indonesia tidak punah dengan semakin banyaknya penangkar-penangkar baru, terima kasih!
0 komentar:
Posting Komentar